jpnn.com, BANJARMASIN - Untuk mengantisipasi terjadinya konflik di masyarakat, Staf Intelijen TNI AD (Sintelad) melaksanakan Program Pembinaan Komunikasi (Binkom) Cegah Konflik Sosial pada Kamis (27/10/2022).
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kayuh Baimbai Kantor Pemerintah Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
BACA JUGA: Pengeroyok Anggota TNI AD Ini Ditangkap Polisi, Pelaku Ternyata
Sebanyak 100 orang terdiri dairi mahasiswa, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya mengikuti dialog tersebut.
BACA JUGA: Sejumlah Jenderal TNI AD-Polri Masuk PDIP, Ada yang Rela Mati
Wakil Asisten Intelijen (Waasintel) KSAD Bidang Manajemen Intelijen Brigjen TNI Antoninho Ragel Da Silva, SI.P,.M.Han saat menghadiri dialog sebagai salah satu Program Pembinaan Komunikasi (Binkom) Cegah Konflik Sosial pada Kamis (27/10/2022). Foto: Dispenad
Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor saat membuka kegiatan ini mengapresiasi dan berterima kasih kepada KSD Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman.
BACA JUGA: Brigjen TNI Agus Erwan: Satuan Kavaleri TNI AD Perlu Modernisasi Senjata dan Organisasi
“Dengan kegiatan ini tentunya akan menambah wawasan dan juga sebagai bagian dari upaya memelihara persatuan dan kesatuan agar ke depan Banjarmasin tetap tenang dan damai,” ujar Arifin Noor.
Dialog ini menghadirkan tiga narasumber. Salah satunya adalah Wakil Asisten Intelijen (Waasintel) KSAD Bidang Manajemen Intelijen Brigjen TNI Antoninho Ragel Da Silva, SI.P,.M.Han.
Dia menyampaikan ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau menghindari terjadi konflik sosial di masyarakat.
“Salah satu contoh adalah masyarakat harus benar-benar memahami ideologi negara berdasarkan Pancasila,” tegas Antonio.
Jenderal TNI AD bintang satu ini menyebut kota Banjarmasin adalah miniatur dan barometer dari Indonesia.
Hal itu tergambarkan masyarakat di Banjarmasin sudah kondusif. Tinggal saling mengingatkan satu sama lain. Saling tukar pikiran dan silaturahmi sehingga konflik sosial dapat dicegah sedini mungkin.
Sebagai salah satu langkah antisipasi ke depan, Antoninho mengajak agar keterpaduan TNI-Polri, pemerintah daerah dan masyarakat terus dijaga guna dapat mengurangi terjadinya konflik sosial di Kota Seribu Sungai.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari