jpnn.com - KUPANG - Prajurit TNI AD yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia - Republik Demokratik Timor Leste Sektor Timor Yonif 744/SYB menggagalkan dugaan upaya penyelundupan 1.600 liter bahan bakar (BBM) bersubsidi jenis minyak tanah ke Timor Leste.
“Lokasi penggagalan pengiriman sejumlah BBM jenis minyak tanah itu dilakukan di bibir pantai Sukalaran, Atapupu, Belu, NTT,” kata Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Yudhi Yahya saat dihubungi dari Kupang, Selasa (6/12).
BACA JUGA: Irjen Johanis Bentuk Tim Menyelidiki Kelangkaan Minyak Tanah, Hasilnya
Sejumlah minyak tanah yang dimasukkan ke dalam jeriken berukuran 20 liter itu, terlihat tersusun rapi di pinggir pantai, saat personel Satgas Pamtas melakukan patroli rutin di daerah itu.
Personel yang bertugas kemudian mendekati sejumlah tumpukan jeriken itu dan diketahui berisi BBM jenis minyak tanah saat dilakukan pengecekan.
BACA JUGA: 1.000 Prajurit TNI AD Dikerahkan untuk Membantu Penanganan Gempa Cianjur
“Ada kurang lebih 72 jeriken isi BBM jenis minyak tanah yang disusun di lokasi ditemukan itu,” ungkap Yudhi.
Namun, lanjut Yudhi, saat ditemukan, sebagaimana laporan dari anggota Pos Koki Mota Ain, tak ada warga atau pemilik dari BBM jenis minyak tanah tersebut.
BACA JUGA: Anggota TNI AD Ditemukan Meninggal Dunia di Kotaraja, Begini Penjelasan Brigjen JO Sembiring
Dia menjelaskan bahwa lokasi ditemukannya BBM jenis minyak tanah itu memang sering menjadi jalur penyeludupan berbagai barang.
Oleh karena itu, pihaknya selalu memantau lokasi tersebut, dengan siaga dan waspada.
Pihaknya akan terus meningkatkan kewaspadaan dan skala patroli.
“Hal ini agar upaya-upaya penyelundupan barang tidak terjadi lagi,” pungkas Letkol Inf Yudhi Yahya.
Lebih lanjut dia mengatakan tugas pokok dari Satgas Pamtas selain menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI, termasuk juga melakukan penjagaan dari setiap bentuk pelanggaran. “Baik itu pelanggaran yang dilakukan oleh warga negara Indonesia, maupun warga negara tetangga,” ujarnya. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi