jpnn.com, BONTANG - TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini personel Pos TNI AL (Posal) Bontang bersama tim SAR gabungan terdiri dari BPBD, Polairud, PSC, Asosiasi Wisata dan masyarakat wilayah Bontang berhasil mengevakuasi korban tenggelam di Area Perairan Pelabuhan Tanjung Laut Indah, Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (11/4) kemarin.
Kronologi kejadian bermula dari Posal Bontang mendapatkan informasi dari warga setempat bahwa seorang laki-laki terjatuh dari kapal wisata yang sedang berlayar menuju Pulau Beras Basah, Kalimantan Timur.
BACA JUGA: TNI AL Mengevakuasi Korban Tenggelam di Berau Kaltim
Menurut keterangan yang diterima, kapal berangkat dari Pelabuhan Tanjung Laut Indah pukul 11.30 WIB.
Kemudian sekitar pukul 11.50 didapati seorang anak berusia 3 tahun dengan inisial MRF terjatuh dari kapal yang sedang berlayar menuju Pulau Beras Basah tepatnya di sekitar Pantai Marina.
BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Kahayan Palangka Raya
Melihat kejadian tersebut, RF yang merupakan ayah korban langsung melompat untuk menyelamatkan anaknya yang terjatuh.
Kemudian sang anak berhasil diselamatkan. Namun, diduga kelelahan, ayah korban yang mempunyai riwayat penyakit asma tidak sadarkan diri.
BACA JUGA: Terjatuh dari Perahu, Nelayan SBB Hilang di Laut, Tim SAR Gabungan Bergerak
Mendapati informasi tersebut, Tim SAR gabungan segera bergerak menuju lokasi dan mengevakuasi ayah korban dengan kapal lain.
Kemudian bergegas membawa ke rumah sakit menggunakan ambulans PSC.
Namun, saat dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat, korban dinyatakan meninggal dunia.
Setelah tiba dan mendapatkan penanganan dari rumah sakit, jenazah korban dibawa pulang ke tempat tinggal korban di Samarinda.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menerima informasi yang diterima.
KSAL juga meminta prajuritnya untuk memberikan pertolongan dengan cepat terhadap permasalahan masyarakat yang sedang dihadapi, terutama yang terjadi di perairan Indonesia.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari