TNI AL Pindahkan Makam Para Pahlawan Korban Pembantaian Penjajah Belanda

Senin, 02 Agustus 2021 – 23:05 WIB
Prajurit TNI di Tegal memindahkan makam para pahlawan yang gugur akibat kekejaman penjajahan Belanda tahun 1947. Foto: Dispenal

jpnn.com, TEGAL - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan prajuritnya di Tegal untuk memindahkan makam para pahlawan yang gugur akibat kekejaman penjajahan Belanda tahun 1947 yang saat itu ingin menguasai kembali Indonesia.

Pemindahan makam ke Komplek Perjuangan TNI AL Wana Samudera, Kalibakung, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah untuk menghargai dan menghormati jasa para Pahlawan Kusuma Bangsa yang telah mengorbankan jiwa raganya demi tegaknya mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BACA JUGA: Ketua DPD RI Ziarah ke Makam Pahlawan Syekh Yusuf di Sulsel

“Makam para pejuang yang dipindahkan ini, sebelumnya berada di tempat yang kurang terawat di sebuah Bukit Tempeh, tempat di mana para pejuang dieksekusi tentara Belanda dalam sebuah lubang yang dibuat sebelumnya,” kata Laksamana Yudo seperti dilansir dalam siaran pers Dispenal, Senin (2/8).

Dia menjelaskan pemindahan ini bertujuan agar peristiwa sejarah ini tetap dikenang dan generasi muda bisa meneladani perjuangan para pahlawan tersebut. Oleh karena itu, diharapkan setelah dipindah para ahli waris bisa melaksanakan ziarah dengan mudah.

BACA JUGA: Nyonya Adit Fadil Imran: Penggali Kubur adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Selama ini untuk bisa berziarah para ahli waris dan masyarakat harus menempuh jalan kaki melalui jalan setapak untuk bisa sampai ke Bukit Tempeh.

Tugas mulia telah dilaksanakan jajaran Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal yang dipimpin langsung Danlanal Tegal Letkol Marinir Ridwan Aziz, mulai dari penggalian sampai memindahkan jasad para pahlawan dari Bukit Tempeh serta memakamkan kembali melalui upacara militer.

BACA JUGA: TNI AL Gelar Serbuan Vaksinasi di Sentra Ekonomi Jakarta Utara

Upaya pemakaman secara militer disaksikan para tokoh masyarakat, para ulama di antaranya Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Habib Luthfi) dan ahli waris KH. Muhammad Syafei Bin Mukti dan H Yahya bin Sejan serta perwakilan Perwira Tinggi TNI AL Kadisjarahal Laksamana Pertama TNI Supardi dan Kadisbintalal Laksamana Pertama TNI Ian Heryawan.

Kegiatan penggalian para pejuang korban 70 tahun lalu di Bukit Tempeh merupakan tempat pembantaian para pejuang yang terdiri para ulama dan pejuang ALRI disaksikan keluarga para ahli waris keluarga KH. Muhammad Syafei Bin Mukti dan H. Yahya bin Sejan dilaksanakan Kamis 29 Juli 2021 didahului dengan doa bersama.

Setelah penggalian dilaksanakan persemayaman di Monumen Perjuangan TNI AL Kalibakung.

Keesokan harinya pemakaman secara militer dilaksanakan setelah salat Jumat, yang sebelumnya dilaksanakan tahlil bersama prajurit TNI AL dan ahli waris para pahlawan serta masyarakat Kalibakung.

Seusai pemakaman, Habib Luthfi menyampaikan bahwa pemindahan makam di Kalibakung ini secara dhohir di tempat yang lebih baik, meskipun dibanding jasa-jasa beliau tidak apa-apanya, akan tetapi Keteladanan kita semua yang dalam mengangkat, menghargai dan menghormati jasa para pejuang dan bagian dari hamba-hamba Allah menegakkan kembali Sang Saka Merah Putih di bumi pertiwi.

Lebih lanjut, Habib Luthfi mengatakan kegiatan pemakaman para pahlawan di tempat ini, supaya kita semua menjadi bangsa dan umat yang tidak mudah untuk melupakan sejarah.

“Secara fisik yang kita pindahkan, jasanya sudah sulit untuk kenang tetapi secara jiwa hakikatnya beliau tidak mati dan masih menyaksikan apa yang ditinggalkan para beliau dan menanti siapa regenerasi penerus-penerus kita untuk menjaga NKRI," ujarnya.

Habib Luthfi juga menyampaikan untuk meneruskan perjuangan para pahlawan ada di pundak kita semua.

“Kita bangsa yang bukan mengecewakan para pejuang tetapi kita bangsa besar hebat mengerti dan menghargai para sesepuh yang punya andil besar dalam tegaknya NKRI,” tegas Habib Luthfi.

Sementara itu, kepada ahli waris dan peserta yang hadir supaya dapat meneruskan perjuangannya dalam membangun Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju, bisa menjawab tantangan umat dan bangsa dan menjadi tokoh pemersatu bukan pemecah belah dan menjadi  pemimpin-pemimpin sejuk bisa mempersatukan umat.

Bukan generasi penerus yang mengecewakan beliau-beliau para pejuang.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler