UNAAHA - Jajaran Polres Konawe kembali mengaungkan kesadaran berlalulintas dalam Operasi Simpatik yang menjadi program Polda Sultra saat ini. Sejak awal pekan, razia tersebut ternyata turut melibatkan satuan TNI.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika ada aparat yang coba-coba "bermain" di lapangan. Kasubbaghumas Polres Konawe, AKP Turuman Marani mengatakan, operasi tersebut akan berlangsung selama 21. Selama kegiatan, pihaknya akan fokus melakukan pembinaan pada masyarakat dalam berlalulintas.
"Sesuai namanya, diharapkan operasi ini bisa mendapatkan simpati. Yang melakukan pelanggaran ringan akan diberi peringatan teguran sambil membinanya. Sementara yang melakukan pelanggaran berat, seperti tak memilik SIM akan ditindaki sesuai prosedur penilangan," kata Turuman seperti yang dilansir Kendari Pos (Jawa Pos Group), Jumat (10/5).
Titik-titik rawan kecelakaan di Konawe menjadi perhatian dalam penempatan petugas. Lima zona yang teridentifikasi itu adalah di Sampara, Pondidaha, Wawotobi, Unaaha dan Lambuya. "Ruas yang melintasi daerah ini adalah jalan nasional, sehingga banyak pengguna jalur yang lewat. Di titik-titik ini pula sering terjadi kecelakaan yang diawali dengan pelanggaran, seperti kebut-kebutan," katanya.
Turuman kembali menjelaskan, dalam operasi itu Satlantas Polres Konawe memang melibatkan pihak lain seperti kesatuan dari TNI, Pol PP dan Dinas Perhubungan. Keterlibatan anggota lain, khususnya TNI diakui sebagai antisipasi pengamanan saja. "Kita tidak ingin ada aparat yang bermain, makanya dari pihak TNI juga kami libatkan," singkatnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Kolaka Utara, AKP Laode Nazirin di sela-sela Operasi Simpatik 2013 mengatakan, hingga kini tak ada kendala yang ditemui di lapangan. "Pada dasarnya masyarakat Kolaka Utara sudah sadar hukum dan mulai tertib berlalulintas, tinggal mengingatkan saja, seperti sabuk pengaman yang belum digunakan serta tali helm yang terpasang," ungkapnya. (m2)
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika ada aparat yang coba-coba "bermain" di lapangan. Kasubbaghumas Polres Konawe, AKP Turuman Marani mengatakan, operasi tersebut akan berlangsung selama 21. Selama kegiatan, pihaknya akan fokus melakukan pembinaan pada masyarakat dalam berlalulintas.
"Sesuai namanya, diharapkan operasi ini bisa mendapatkan simpati. Yang melakukan pelanggaran ringan akan diberi peringatan teguran sambil membinanya. Sementara yang melakukan pelanggaran berat, seperti tak memilik SIM akan ditindaki sesuai prosedur penilangan," kata Turuman seperti yang dilansir Kendari Pos (Jawa Pos Group), Jumat (10/5).
Titik-titik rawan kecelakaan di Konawe menjadi perhatian dalam penempatan petugas. Lima zona yang teridentifikasi itu adalah di Sampara, Pondidaha, Wawotobi, Unaaha dan Lambuya. "Ruas yang melintasi daerah ini adalah jalan nasional, sehingga banyak pengguna jalur yang lewat. Di titik-titik ini pula sering terjadi kecelakaan yang diawali dengan pelanggaran, seperti kebut-kebutan," katanya.
Turuman kembali menjelaskan, dalam operasi itu Satlantas Polres Konawe memang melibatkan pihak lain seperti kesatuan dari TNI, Pol PP dan Dinas Perhubungan. Keterlibatan anggota lain, khususnya TNI diakui sebagai antisipasi pengamanan saja. "Kita tidak ingin ada aparat yang bermain, makanya dari pihak TNI juga kami libatkan," singkatnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Kolaka Utara, AKP Laode Nazirin di sela-sela Operasi Simpatik 2013 mengatakan, hingga kini tak ada kendala yang ditemui di lapangan. "Pada dasarnya masyarakat Kolaka Utara sudah sadar hukum dan mulai tertib berlalulintas, tinggal mengingatkan saja, seperti sabuk pengaman yang belum digunakan serta tali helm yang terpasang," ungkapnya. (m2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 403 Honorer K2 Terancam Gagal
Redaktur : Tim Redaksi