JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, kepolisian harus segera menuntaskan kasus pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya Sertu Santoso di Hugo"s Cafe.
Saat itu kata Neta, Sertu Santoso yang juga anggota Kopassus dikeroyok 11 orang. Polisi baru menangkap 4 orang, artinya masih ada 7 tersangka yang bebas berkeliaran. Jika polisi tak kunjung menuntaskan kasus Hugos Cafe, IPW mendesak agar Tim Investigasi TNI AD turun tangan menginvestigasinya.
"Tidak adil jika 11 anggota Kopassus diadili, sementara 7 tersangka pembunuh Sertu Santoso masih bebas berkeliaran. IPW berharap Tim Investigasi TNI ikut memburu mereka dan segera menyerahkannya ke polisi,"ujar Neta dalam keterangan pers, Rabu (17/4).
Tim TNI sambung dia, perlu turun tangan karena kasus Hugo"s Cafe merupakan satu rangkaian dengan kasus penembakan 4 tahanan di Lembaga Permasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Menurut Neta, jika kasus Hugo"s Cafe belum dituntaskan sebaiknya 11 anggota Kopassus yang menjadi tersangka kasus Cebongan jangan disidangkan dulu di peradilan militer. "Sebab kasus Hugo"s Cafe bisa menjadi unsur yang meringankan bagi mereka," terang dia.
IPW sambung Neta, berharap Tim Investigasi TNI tidak melihat kasus Cebongan secara sepotong-sepotong. Karena itu Tim Investigasi TNI harus membuka CCTV di Hugo"s Cafe agar diketahui siapa saja ke 11 pengeroyok dan bagaimana mereka menghabisi Sertu Santoso.
"Kekejaman di Hugo"s Cafe inilah yang memicu kemarahan teman-teman korban hingga nekat melakukan aksi balas dendam ke Lapas Cebongan," tandasnya. (gil/fas/jpnn)
Saat itu kata Neta, Sertu Santoso yang juga anggota Kopassus dikeroyok 11 orang. Polisi baru menangkap 4 orang, artinya masih ada 7 tersangka yang bebas berkeliaran. Jika polisi tak kunjung menuntaskan kasus Hugos Cafe, IPW mendesak agar Tim Investigasi TNI AD turun tangan menginvestigasinya.
"Tidak adil jika 11 anggota Kopassus diadili, sementara 7 tersangka pembunuh Sertu Santoso masih bebas berkeliaran. IPW berharap Tim Investigasi TNI ikut memburu mereka dan segera menyerahkannya ke polisi,"ujar Neta dalam keterangan pers, Rabu (17/4).
Tim TNI sambung dia, perlu turun tangan karena kasus Hugo"s Cafe merupakan satu rangkaian dengan kasus penembakan 4 tahanan di Lembaga Permasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Menurut Neta, jika kasus Hugo"s Cafe belum dituntaskan sebaiknya 11 anggota Kopassus yang menjadi tersangka kasus Cebongan jangan disidangkan dulu di peradilan militer. "Sebab kasus Hugo"s Cafe bisa menjadi unsur yang meringankan bagi mereka," terang dia.
IPW sambung Neta, berharap Tim Investigasi TNI tidak melihat kasus Cebongan secara sepotong-sepotong. Karena itu Tim Investigasi TNI harus membuka CCTV di Hugo"s Cafe agar diketahui siapa saja ke 11 pengeroyok dan bagaimana mereka menghabisi Sertu Santoso.
"Kekejaman di Hugo"s Cafe inilah yang memicu kemarahan teman-teman korban hingga nekat melakukan aksi balas dendam ke Lapas Cebongan," tandasnya. (gil/fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Bujuk Pemanjat Menara SUTET Turun
Redaktur : Tim Redaksi