TNI Harus Waspadai Gejolak di Laut China Selatan

Selasa, 09 April 2013 – 14:41 WIB
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono meminta seluruh jajarannya mencermati kondisi geopolitik di Laut China Selatan. Menurutnya, memanasnya suhu di negara-negara yang berada di kawasan Laut China Selatan harus menjadi perhatian TNI.

"Perkembangan kawasan Laut China Selatan yang semakin memanas belakangan ini merupakan salah satu tantangan untuk terus dicermati," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia saat membacakan amanat Panglima TNI pada upacara perayaan HUT TNI AU ke-67 di Lanud TNI AU Halim Perdanakusumah, Selasa (9/4).

Ida menambahkan, amanat Panglima TNI untuk memperhatikan Laut China Selatan itu karena wilayah Indonesia di bagian utara juga berisnggungan dengan laut yang kaya sumber daya alam itu. Bahkan TNI menempatkan Laut China Selatan sebagai faktor penting dalam pertahanan negara.

"Di sana terletak masa depan keamanan nasional Indonesia. Baik aspek politik, ekonomi, maupun pertahanan," ungkapnya.

Seperti diketahui, sengketa di Laut China Selatan melibatkan sejumlah negara antara lain Vietnam, Filipina, China, Malaysia, Brunei Darussalam dan Kamboja. Masing-masing negara merasa berhak atas sejumlah wilayah di Laut China Selatan.

Dalam kesempatan itu Panglima melalui amanatnya juga mengingatkan tentang perlunya TNI AU bersikap tegas terhadap tindak pelanggaran atas wilayah udara Indonesia. Meski demikian diakuinya, tidak mudah mengawal kedaulatan udara.

Karenanya, TNI punya peran strategis dalam meningkatkan daya tawar Indonesia di percaturan internasional. "Penggunaan instrumen militer merupakan alat politik kekuatan bagi kepentingan dalam mengangkat posisi tawar dalam penyelesaian masalah-masalah bilateral atau internasional," tegasnya.

Acara HUT TNI AU juga dimeriahkan dengan atraksi penyelamatan sandera yang diperagakan Detasemen Bravo 90 dari Paskhas TNI AU. Efek ledakan yang ditimbulkan sempat membuat decak kagum para hadirin. Selain itu, ada pula atraksi sekitar 50-an penerjun payung pembawa bendera-bendera satuan TNI AU yang diakhiri penerjun dengan bendera Merah Putih.(ian/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden dan Sekjen PKS tak Nyaleg

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler