TNI-Polri Dinilai Langgar Reformasi

Jumat, 08 Maret 2013 – 08:55 WIB
JAKARTA - Ketua DPD RI, Irman Gusman mengatakan penyerangan sejumlah anggota TNI ke Polres OKU, Sumatera Selatan, merupakan kejadian yang sangat disesalkan. Peristiwa itu seharusnya tidak terjadi karena bagaimanapun tugas TNI dan Polri adalah memberi rasa aman kepada masyarakat.

Bahkan menurut Irman Gusman, dengan kejadian itu, justru akan menjauhkan fokus TNI sebagai alat pertahanan negara dan Polri sebagai alat keamanan masyarakat.

"Sebenarnya setelah reformasi TNI-Polri, masyarakat berharap kedua institusi tersebut makin profesional dalam menjalankan tugas. TNI menjadi institusi yang netral, tidak terlibat politik praktis, dan fokus pada pertahanan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI dari gangguan dan serangan pihak-pihak yang menghancurkan keutuhan NKRI," kata Irman Gusman, dalam rillisnya, Kamis (7/3).

Demikian juga sebaliknya. tugas Polri adalah menjadi alat penegak hukum, menjaga ketertiban, dan pengayom masyarakat yang profesional."Karena itu, konflik anggota TNI-Polri telah melanggar tujuan dari reformasi TNI-Polri. Apalagi kejadian seperti ini sudah berulang kali. Pasti ada yang salah dengan pembinaan prajurit dari sisi mental, disiplin, dan kepatuhan terhadap visi-misi TNI-Polri," ujar senator asal Sumatera Barat itu.

Terakhir Irman Gusman berharap pimpinan TNI-Polri harus tegas memberikan sanksi kepada anggota yang terlibat penyerangan dan konflik agar kejadian seperti ini ke depan tidak terulang lagi melalui pembinaan mental yang intensif agar anggota TNI-Polri tetap memegang teguh amanat reformasi TNI-Polri. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Tersangka Penembak Pratu Heru Dilimpahkan ke Jaksa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler