jpnn.com, MAKASSAR - Seorang Babinsa Kodim 1408/BS Makassar Sersan Kepala R dikeroyok orang tak dikenal (OTK) di Jalan Inspeksi Kanal, Pampang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Infanteri Rio Purwantoro mengatakan Babinsa itu dikeroyok saat sedang memantau dan memastikan keamanan wilayah binaannya.
BACA JUGA: Perwira Aktif TNI dan Polri Perlu Diberi Ruang Menduduki Jabatan Pj Kepala Daerah
Dia menegaskan bahwa pihaknya langsung mengusut kasus pengeroyokan terhadap Bintara Serka R tersebut. Pihaknya sudah mengantongi nama pelaku pengeroyokan tersebut.
"Ciri dan nama pelaku pengeroyokan sudah kami ketahui, sedang didalami,” kata Kolonel Inf Rio Purwantoro melalui siaran persnya diterima di Makassar, Minggu (29/5).
BACA JUGA: Tengah Malam, TNI AL Mendeteksi Aktivitas Ilegal Satu Kapal dari Malaysia, Tidak Ada Ampun
Dia mengatakan permasalahan ini sudah dalam pengusutan untuk mencari siapa otak pelaku provokasi dan para pengeroyok tersebut. "Kami pun berharap kepada pelaku supaya menyerahkan diri, karena permasalahan ini akan diusut sampai tuntas," ujarnya.
Kronologi kejadian itu berawal sekitar pukul 04.14 WITA, Minggu.
BACA JUGA: Satgas TNI dan Kemenkes Bekerja Sama Atasi Penyakit Malaria di Perbatasan Papua
Saat itu R sedang melaksanakan tugas pemantauan di wilayahnya untuk memastikan warga serta wilayah dalam keadaan aman.
Pada saat melintasi Jalan Pampang, korban diserempet orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor sehingga bersinggungan dan ribut mulut.
Pengendara yang menyerempet motor korban lalu mencari perhatian warga dengan meneriaki R sebagai begal sehingga orang di sekitarnya tersulut dan kemudian mengeroyok anggota TNI itu.
Akibat pengeroyokan itu, R mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
Warga yang melintas melihat korban tergeletak di pinggir jalan lalu meminta bantuan agar cepat membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Saat itu ada kesalahpahaman saat melintasi di Jalan Pampang, ada OTK menyerempet motornya sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan," kata dia.
Atas kejadian itu dia menyatakan, kasus ini diusut Detasemen Intel Kodam XIV/Hassanudin serta Polisi Militer Kodam XIV/Hasanuddin bersama tim Polrestabes Makassar guna mencari para pengeroyok, mengungkap motifnya, para saksi mata, termasuk otak pelaku yang memprovokasi menuduh korban sebagai begal, padahal sedang menjalankan tugas negara. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi