TNI Sweeping Penumpang Kapal, Perketat Perairan Nunukan

Senin, 05 Juni 2017 – 00:46 WIB
Personel Lanal dikerahkan guna melakukan pemeriksaan untuk mengantisipasi masuknya teroris dari wilayah Filipina ke Indonesia melalui Sebatik. Foto: LANAL NUNUKAN UNTUK RADAR TARAKAN

jpnn.com, NUNUKAN - Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan, Kalimantan Utara, mengerahkan personelnya melakukan pencegahan masuknya kelompok teroris Maute dari Marawi, yang saat ini digempur tentara Filipina.

Pencegahan dilakukan agar anggota kelompok teroris yang terafiliasi dengan ISIS itu tidak masuk ke Indonesia melalui perairan Nunukan.

BACA JUGA: Imigrasi Pastikan 16 WNI dari Marawi Hanya Jemaah Tablig

Foto teroris Maute asal Indonesia yang masuk daftar pencarian orang (DPO) disebar di area pelabuhan dan dermaga penyeberangan di Sebatik.

Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Ary Aryono menjelaskan, melalui Pos TNI AL Sei Nyamuk, counter terorism dilakukan mengantisipasi masuknya militan Maute di wilayah perbatasan Sebatik.

BACA JUGA: Kabar Bagus Tentang 16 WNI yang Terjebak di Marawi

“Pemasangan pamplet daftar DPO teroris Maute yang berasal dari Indonesia di area pelabuhan. Serta, menginfokan telah terjadinya aksi penyerangan Pos Militan Teroris Maute di Marawi Filipina,” ujar Ary Aryono kepada Radar Nunukan (Jawa Pos Group), Minggu (4/6).

Dijelaskan, serangan balasan militer Filipina di wilayah Marawi telah membuat Pos Militan Teroris Maute terdesak dan melarikan diri.

BACA JUGA: Cegah Kemasukan ISIS, Indonesia Bisa Tutup Perbatasan dengan Filipina

Salah satu jalur sutra masuknya orang dari Filipina ke Indonesia adalah melalui jalur-jalur pelabuhan tikus dan dermaga tradisional Sebatik.

Tak hanya itu, personel Pos TNI AL Sei Pancang bersama personel Pos Satgas Marinir Sei Pancang melaksanakan sweeping guna mengantisipasi eksodus teroris dari Marawi masuk ke wilayah Indonesia melalui Nunukan.

Juga dilakukan pemeriksaan terhadap dokumen Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melintas di Sungai Somel, Dermaga Lalesalo.

“Pemeriksaan identitas paspor, Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Identity Card (IC) dan barang bawaan terus dilakukan terhadap speedboat dan perahu yang melintas,” tambahnya.

Diharapkan juga kesadaran dan partisipasi aktif dari agen kapal, operator speedboat dan para buruh dermaga.

Jika mencurigai adanya orang diduga teroris, diminta cepat melaporkan ke Pos TNI AL di wilayah Sebatik atau kepada unsur pemerintah lainnya.

“Sosialisasi upaya pencegahan dan deteksi masuknya pelaku di Nunukan terus dilakukan. Bahkan, sweeping penumpang rute Sebatik-Tarakan juga dilakukan,” pungkasnya. (akz/eza)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deddy Corbuzier: Bukan Agamanya, tapi Oknum-oknumnya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Maute   Marawi   teroris   TNI  

Terpopuler