TNI Tuan Rumah Latma Pacific Partnership Ke-4 Tahun 2016

Rabu, 10 Agustus 2016 – 14:58 WIB
Kepala Bidang Umum Pusat Kesehatan TNI, Kolonel Laut (K/W) drg. Nora Lelyana (kanan) selaku Komandan Satgas Latma Pacific Partnership ke-4 tahun 2016 saat memimpin Rapat Koordinasi Panitia di Ruang Rapat Abgindo Aziz Chan Pemerintah Kota Padang, Rabu (10/8). FOTO: Puspen TNI

jpnn.com - JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Pusat Kesehatan (Puskes) TNI menjadi tuan rumah penyelenggaraan Latihan Bersama (Latma) Pacific Partnership ke-4 tahun 2016. Kegiatan tersebut akan berlangsung pada tanggal 19-31 Agustus 2016 di Padang, Sumatera Barat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Umum Pusat Kesehatan TNI, Kolonel Laut (K/W) drg. Nora Lelyana selaku Komandan Satgas Latma Pacific Partnership ke-4 tahun 2016 saat memimpin Rapat Koordinasi Panitia di Ruang Rapat Abgindo Aziz Chan Pemerintahan Kota Padang, Rabu (10/8).

BACA JUGA: Tinjau RS UNS, Puan Maharani Disambut Tiga Pasien Anak

Rapat Koordinasi Panitia persiapan penyelenggaraan Pacific Partnership ke-4 tahun 2016 tersebut diikuti oleh 105 orang. Di antaranya personel TNI, Polri, Tentara AS, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PT  Pelindo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Pernakbunhut, Dinas Imigrasi, Bea Cukai, Lantamal II Padang, Rumah Sakit, Puskesmas dan pejabat Pemerintah Kota dan Provinsi Sumatera Barat.

Menurut Nora, Puskes TNI telah melaksanakan kegiatan Latma Pacific Partnership setiap dua tahun sekali. Indonesia menjadi tuan rumah pertama kali pada tahun 2010 di wilayah Maluku, kedua tahun 2012 di Propinsi Sulawesi Utara dan ketiga pada tahun 2014 di wilayah Kupang dan Pulau Rote Provinsi Nusa Tenggara Timur.

BACA JUGA: Tuh, Uang Suap PT BA Ternyata untuk Anak Buah M Prasetyo

Nora Lelyana menjelaskan Pacific Partnership 2016 adalah kegiatan dalam program United States Indonesia Bilateral Defence Discussion (USIBDD) di bidang Medical Working Group. Program tersebut merupakan kegiatan operasi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana dalam bentuk pengerahan kekuatan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Pacific Fleet) bekerja sama dengan Negara-negara di Asia Pasifik.

“Latma Pacific Partnership ke-4 tahun 2016 melibatkan kurang lebih 2.711 personel TNI dan AS, terdiri dari Indonesia 1.609 dan pihak Amerika berjumlah 1.102 personel. Sedangkan Alutsista yang dihadirkan adalah KRI Makassar (Indonesia) dan Kapal USNS Mercy,” ujar Dansatgas seperti siaran pers Kahumas Satgas Pacific Partnership 2016 Kolonel Laut (P) Sultan Janieb.

BACA JUGA: Ada Roy Suryo di Persidangan Jessica, Ngapain Ya?

Adapun tujuan Pacific Partnership 2016 bagi Indonesia adalah meningkatkan skill dan kemampuan emergency preparednes bagi personel kesehatan TNI, Non personel kesehatan dan Masyarakat.

Selain itu, melatih dan meningkatkan kemampuan koordinasi, interoperabilitas antar negara dan antar lembaga dalam penanggulangan bencana (interagency cooperation); memahami dan melatih standart kontijensi pada saat kejadian bencana, serta Analisa Pasca Bencana dan confidence building.

Latma Pacific Partnership 2016 melibatkan negara Amerika, Australia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru dan Indonesia dengan kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut Engineering  Civic Action Program (ENCAPS), Medical Civic Action Program (MEDCAPS), Medical Exercise (MEDEX) meliputi kegiatan  Table Top Exercise (TTX) dan Field Training Exercise (FTX), Community Relationship (COMREL), Woman and Peace Security. Disamping itu juga akan dilaksanakan Seminar dan Latihan Penanggulangan Bencana Aspek Medis, serta Seminar Pemberdayaan Perempuan.

ENCAPS merupakan program kegiatan dalam pembangunan gedung serbaguna untuk shelter yang berukuran 7x18 meter  di  Padang Sarai, proyek jalan evakuasi sepanjang 1.300 meter persegi di Pasir Jambak dan pembangunan 4 buah toilet umum dengan ukuran 7 x 15 m  di Sungai Pinang. Porgram ENCAPS sudah berjalan dan sedang berlangsung dimulai sejak tanggal 19 Juli s.d. 30 Agustus 2016.

MEDCAP meliputi kegiatan Medical Humanitarian Assistance Disaster Relief Subject Master Expert Exchange (HA/DR SMEE) dan Workshop, Seminar Kedokteran Gigi dan Forensik, Seminar dan layanan kesehatan hewan ternak, layanan kesehatan dan bedah, dan Pendidikan Kesehatan.

MEDEX meliputi kegiatan Table Top Exercise (TTX) dan Field Training Exercise (FTX), TTX adalah suatu bentuk diskusi kelompok yang dipandu berdasarkan suatu skenario latihan dengan memberikan penekanan pada proses pemecahan masalah. FTX adalah metoda latihan taktis dengan pasukan/ personel dan alat utama yang dilakukan dalam situasi menghadapi bencana serta disimulasikan untuk mendapatkan realisme di medan operasi sebenarnya.

FTX akan dilaksanakan di empat tempat yaitu pembekalan bantuan hidup dasar di Kantor Gubernur Sumbar, penanganan SAR di Perairan Teluk Bungus, mengatasi kebocoran gas kimia, biologi dan nuklir di PT Semen Padang dan kegiatan penanganan Evakuasi Medis di RS Tk. III dr. Reksodiwiryo Padang.

Adapun kegiatan COMREL adalah olahraga bersama, pesta budaya, open ship yaitu kegiatan kunjungan wisata di kapal USNS Mercy, Kursus Bahasa Inggris singkat di sekolah SMA Negeri Padang dan kerja bhakti untuk pembersihan pantai.

Turut hadir dalam rapat tersebut, Wadanlantamal II Padang Kolonel Laut (PM) Widhi Sutedjo selaku Wadansatgas, Asisten III Pemkot Padang Hj. Corri Saidan mewakili Wali Kota Padang Mahyadi dan Lt Rebecca US Navy.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisioner Ombudsman: Ini Suatu Kegenitan Pejabat Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler