Tok, Samsir dan Isdian Divonis 18 Tahun Penjara

Sabtu, 24 Juli 2021 – 22:38 WIB
Palu hakim simbol putusan pengadilan. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, MEDAN - Dua terdakwa kasus pembunuhan bernama Samsir alias Wak Ali dan Isdian diganjar 18 tahun penjara oleh majelis hakim dalam sidang virtual di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumut, Kamis (22/7).

Kedua terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap P Napitupulu.

BACA JUGA: Bikin Malu Polri, Brigadir AN Dipecat dengan Tidak Hormat

Majelis Hakim yang diketuai Denny Lumban Tobing menilai, dua sekawan ini melanggar Pasal 340 junto (Jo) Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

“Memvonis terdakwa Samsir dan Isdian, dengan pidana penjara masing-masing selama 18 tahun penjara,” ujar Hakim Ketua Denny Lumbantobing.

BACA JUGA: Berita Duka: Ahmad Ihzar Meninggal Dunia

Menurut majelis hakim, hal yang memberatkan hukuman kedua terdakwa telah melakukan perencanaan menghilangkan nyawa korban.

“Sedangkan hal yang meringankan, kedua terdakwa mengakui perbuatannya dan belum pernah dihukum,” kata Denny.

BACA JUGA: Berita Duka: Hendra Gunawan Meninggal Dunia

Atas putusan hakim, kedua terdakwa maupun jaksa penuntut umum (JPU) Nurdiono kompak menyatakan terima. Hukuman keduanya sama (conform) dengan tuntutan JPU.

Diketahui, pada 2 Januari 2021 lalu, saat terdakwa I Samsir alias Wak Ali bersama dengan terdakwa II Isdian dan Dani (DPO) sedang minum tuak di sebuah cafe di depan Rumah Sakit PHC Belawan.

Saat itu Dani mengatakan kepada kedua terdakwa bahwa ia sangat muak dengan orang yang bernama P Napitupulu yang tak lain adalah korban.

Dani menjanjikan uang Rp500 ribu kepada kedua terdakwa, sehingga ketiganya pun bergegas ke kafe Ucok Belawan.

Sekira pukul 23.00 WIB, kedua terdakwa dan Dani, menaiki angkot menuju Belawan dan sampai di cafe tersebut, ketiganya pun langsung masuk dan memesan minuman tuak.

Saat itu, Dani menunjukkan korban yang tengah duduk bersama seorang temannya dan seorang wanita, sehingga Dani mengatakan kepada kedua terdakwa, untuk menunggu teman korban pergi.

Singkat cerita, tanpa menunggu lama terdakwa Samsir langsung mendekati korban, lalu mengambil pisau dan langsung menikam dada korban sebanyak 2 kali; di dada kiri dan dada kanan. Setelah itu, terdakwa langsung memasukkan pisau yang dipegangnya ke samping pinggang.

Melihat korban sudah dalam keadaan berdarah, kemudian kedua terdakwa dan Dani langsung pergi meninggalkan korban.

BACA JUGA: Mbak Farida Setiap Hari Buka Warung Sayur, Ternyata Cuma Kedok Belaka

Kedua terdakwa berhasil ditangkap pada 9 Januari 2021, ketika sedang berada di cafe tuak di depan PHC Belawan, sedangkan terdakwa Isdian terlebih dahulu ditangkap pada tanggal 3 Januari 2021.(man/azw/sumutpos)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler