jpnn.com, LEBAK - Tokoh Badui Dalam Kampung Cibeo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Karnaen mendesak pihak terkait agar menghukum seberat-beratnya pembunuh dan pemerkosa gadis Badui.
Pasalnya, kasus yang menimpa gadis Badui itu sangat mengenaskan dan di batas kewajaran manusia.
BACA JUGA: Satu Pelaku Pembunuhan Gadis Badui Masih SMA
"Kita merasa prihatin dan terpukul kasus pembunuhan dan pemerkosaan itu," kata Karnaen saat ditemui di Kawasan Tanah Hak Ulayat Badui di Kampung Kadu Ketug, Sabtu.
BACA JUGA : Gadis Badui Itu Ditemukan Tak Bernyawa dengan Kondisi Mengenaskan
BACA JUGA: Pembunuh Gadis Badui Ditangkap
Mantan petugas pengamanan (polisi adat Badui Dalam Kampung Cibeo) itu melihat kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dialami Sawi (13) warga Badui Luar sangat sadis.
"Seperti... tanpa memiliki perikemanusiaan," katanya.
BACA JUGA: Kata Polisi Perkembangan Kasus Pembunuhan Gadis Badui
Seharusnya, kata dia, sebagai manusia lebih mencintai, kasih sayang pada sesama manusia dan buka melakukan pembunuhan.
BACA JUGA : Pembunuh Gadis Badui Ditangkap
Bahkan, ketiga pelaku itu melakukan pemerkosaan dengan digilir setelah korban meninggal dunia.
"Kami berharap aparat hukum dapat menegakan hukum yang seadil-adilnya dengan hukuman berat sesuai perbuatannya," kata Karnaen.
Menurut dia, pembunuhan dan pemerkosaan yang dialami gadis Badui kali pertama terjadi. Masyarakat Badui sudah biasa tinggal di hutan membuka kebun ladang, tetapi hidup aman.
Pembunuhan dan pemerkosaan tentu melukai warga Badui juga warga Kabupaten Lebak. "Kami tentu sebagai warga Badui berharap pelaku pembunuh dan pemerkosa dihukum berat," ujarnya.
BACA JUGA : Satu Pelaku Pembunuhan Gadis Badui Masih SMA
Begitu juga Santa, warga Badui lainnya mengatakan tindakan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap korban seorang gadis warga Karahkal Desa Kanekes biadab.
Pelaku membunuh korban dengan golok hingga melukai sekujur tubuh mulai dari pergelangan tangan nyaris putus, muka, leher dan kaki.
Lebih sadisnya, ketiga pelaku melakukan perkosaan secara bergilir setelah korban meninggal dunia. "Kita melihat pembunuhan itu sangat biadab," katanya. (mansyursuryana/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia