Tokoh Muda NU Ungkap 2 Makna Penting di Balik Pengukuhan Pengurus PBNU

Senin, 31 Januari 2022 – 21:55 WIB
Ketua DPP GP Ansor Addin Jauharuddin. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua PP Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Addin Jauharuddin mengatakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memulai tonggak sejarah baru yang ditandai dengan pelaksanaan pengukuhan kepengurusan periode 2022-2027 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (31/1).

Sebagai intelektual muda NU, Addin menyebut momentum pengukuhan jajaran pengurus baru PBNU sebagai tonggak sejarah, lantaran adanya dua warna yang berbeda.

BACA JUGA: AHY Juga Hadiri Pengukuhan PBNU, Posisi Duduknya di Belakang Pengawal Jokowi

"Pertama, pengukuhan dilaksanakan di lokasi ibu kota baru, yang dirangkai dengan pencanangan Gedung PBNU di ibu kota baru dan bertepatan Harlah ke-96 NU," ujar Addin melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (31/1).

Dia menegaskan bahwa hal tersebut menandakan artikulasi gagasan besar tentang transformasi NU kini dan masa depan. Memimpin kepeloporan Indonesia masa depan.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak, PTM Seluruh Sekolah Dihentikan

"Termasuk menjadi bagian dari perjuangan mewujudkan kebahagiaan masyarakat kalimantan Timur dalam membangun ibu kota negara baru," beber pegiat UMKM digital itu.

Aspek kedua, kata dia, ialah berkaitan dengan kepengurusan PBNU yang mengakomodir generasi muda dan ulama perempuan dalam struktur kepengurusan.

BACA JUGA: Selesai Mandi, Ibu Muda Duduk di Depan Rumah, Al Datang dan Langsung Berbuat Begitu

Dijelaskan Addin, hal ini menandakan organisasi yang makin matang, modern, dan mampu memimpin zaman.

"Tentu ini diapresiasi semua kalangan dan makin optimistis dalam membangun tata bangsa dan dunia," jelas Addin.

Dia optimistis bahwa paradigma baru NU ini tentu akan membangkitkan harapan dan optimisme semua organisasi masyarakat.

"Masyarakat di Kalimantan, para santri, pimpinan pondok pesantren dan masyarakat secara umum untuk terus berkontribusi terhadap agenda utama bangsa," katanya.

Sementara, Ketua Umum PBNU Gus Yahya mengatakan dalam pengukuhan PBNU logo NU adalah Bumi, maka tugas besar organisasinya merawat bumi dan membangun tata dunia baru yang lebih baik.

Adapun terkait pemilihan IKN di Kaltim lantaran provinsi ini memiliki banyak keistimewaan. Pemindahan IKN adalah Inisiatif dan gagasan yang bersifat out of the box untuk membangun masa depan bangsa dan negara.

"PBNU mengapresiasi strategi pengembangan NU ke depan yang akan dibangun menjadi organisasi yang modern, dan profesional, sehingga tatanan yang bermanfaat dan berkah untuk kemandirian NU, kemasalahatan bangsa dan negara," kata dia.

Gus Yahya menambahkan bahwa semua upaya tidak boleh berhenti hanya sebatas kata-kata, karena setiap kata harus menjadi kerja.

"Setiap kerja harus membuahkan hasil yang jelas ukurannya," katanya. (rhs/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler