Tokoh PP-FBR Dikawal

Jumat, 29 Juni 2012 – 05:33 WIB

Polda Metro Jaya menerjunkan ratusan personil untuk berjaga-jaga di lokasi kejadian. Sejumlah tokoh organisasi masyarakat kedua belah pihak yang ditengarai menjadi sasaran berikutnya pun tidak luput dari penjagaan.

"Kami sudah turunkan petugas mengamankan lokasi kejadian, termasuk tokoh ormas kedua belah pihak, PP dan FBR," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Krimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Toni Hermanto, Kamis (28/6).

Tidak hanya pengamanan, petugas akan menindak tegas sejumlah simpatisan atau masyarakat yang kedapatan tangan memiliki dan membawa senjata tajam. Mengingat, lanjut Toni, ini bisa menimbulkan aksi brutal para simpatisan. "Kami akan tindak tegas terhadap orang-orang atau kelompok ormas yang nyata-nyata membawa senjata tajam atau benda yang digunakan untuk kekerasan atau aksi-aksi melawan hukum," ujar Toni Hermanto.

Sampai saat ini, petugas pun telah menyelidiki kasus pembacokan terhadap ketua FBR Gardu 287 Pondok Betung, Muhidin. Yang diduga kuat sebagai pemicu utama aksi pengrusuhan dan pembakaran tiga kendaaraan bermotor milik tokoh Ormas Pemuda pancasila yang juga wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, H Karnadi.

Ketiga kendaraan tersebut di antaranya Mobil Suzuki Escudo berwarna biru Bernopol B 1236 KM, Sedan Volvo warna biru B 735 JJ dan sepeda motor bernopol B 3201 NUH. "Kasus pembacokannya telah kami selidiki, sampai saat ini kami terus mencari pelaku utama dan siapa dalang kejadian ini," jelasnya.

Untuk menemukan fakta tersebut, lanjut Toni, kepolisian telah memeriksa 12 saksi peristiwa Tangerang berdarah itu. Meski tidak menjelaskan siapa Ke- 12 saksi yang telah diperiksa. Toni mengaku ke 12 saksi tersebut terdiri dari masyarakat setempat, anggota FBR  dan anggota Pemuda Pancasila (PP). "Ada 12 saksi yang kami periksa, satu demi satu keterangannya akan kami singkronkan dengan kejadian tersebut" jelas lagi.

Lantas apa motif aksi pembunuhan terhadap ketua Gardu 287 Pondok Bitung serta pengrusakan rumah dan tiga unit mobil? Toni mengaku sampai saat ini masih dalam penyelidikan."Motifnya masih dalam penyelidikan, karena dari keterangan saksi yang kami periksa ada perbedaan versi kejadian jadi harus kami telusuri secara mendalam satu demi satu keterangan mereka," ucap Toni.

Termasuk, sambung Toni, memburu pelaku tindak kejahatan pembunuhan terhadap Ketua Gardu FBR. " Dengan adanya saksi ini kami akan mencari pelaku. Kalau sudah tertangkap semuanya pasti terbongkar," terangnya.

Sejumlah saksi yang dimintai keterangan, tentunya akan bertambah seiring dengan fakta-fakta baru di lapangan. Ini untuk memperkuat apakah pembunuhan tersebut dilakukan secara tunggal atau berkelompok. "Polisi terus mencari pelaku tentunya dengan mencari saksi-saksi baru peristiwa tersebut, termasuk siapa saja yang terlibat dalam aksi pembunuhan Ketua FBR," paparnya.

Sementara itu, penyidik Polres Metro Tangerang, belum menetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan anggota FBR Muhidin oleh sekelompok massa yang menyerang posko FBR. Selain itu, tersangka atas kasus pengrusakan rumah dan pembakaran dua unit mobil Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Karnadi, juga belum ditetapkan polisi.

Kapolres Metropolita Tangerang Kombes Wahyu Widada menyatakan pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian serta melakukan koordinasi dengan Polres Kota Tangerang. “Kami sedang mencari siapa pelaku pengrusakan dan pembakaran mobil Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Karnadi, “kata Wahyu Widada kepada INDOPOS (JPNN Group), Kamis (28/6).

Menurutnya, selain menjaga daerah perbatasan, pihaknya juga melakukan razia di jalanan dan operasi pengeledahan rumah serta tempat konsentrasi ormas juga dilakukan petugas Reskrim. Dengan cara itu diharapkan bisa menekan tindakan anarkis para ormas yang sedang berkabung dengan tewasnya salah seorang anggota atau kubu ormas yang telah diserang.

Dari hasil penyidikan sementara ini, bentrokan ormas di Kota Tangerang hanya persoalan sepele, namun imbas dari masalah kecil menjadi masalah besar. "Maka, kami minta kepada para pentolan ormas, jangan sampai melakukan upaya penyerangan balik dan adanya pembusukan di dalam untuk mengadu domba,"kata Wahyu.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan massa dari salah satu ormas mendatangi rumah Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Karnadi dari Partai Golkar. Setelah sampai di Jalan Pajak Terusan RT 6/3, Kelurahan Cipadujaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, mereka melepari bom Molotov. 

Tidak itu saja dua unit mobil dan satu unit sepeda motor yang diparkir dibelakang rumah dibakar. Buntut kemarahan ratusan orang yang dilengkapi dengan senjata tajam ini diduga dipicu penyerangan posko ormas FBR di Ruko Sabar Ganda Asri, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangsel. Akibat penyerangan tersebut, seorang anggota FBR bernama Muhidin alias Picuk tewas dikeroyok. (dms/gin/ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Periksa 12 Saksi Pembunuhan Ketua FBR 287


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler