Tokoh Sepak Bola Surabaya Meninggal Dunia

Senin, 25 September 2017 – 07:24 WIB
Kami ikut berbela sungkawa. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, SURABAYA - Suprastowo, salah satu tokoh sepak bola Surabaya yang juga mantan Sekretaris Umum Persebaya, meninggal dunia kemarin.

Beliau wafat di usia ke-62. Ia meninggalkan satu orang istri, Fajar Damayanti. Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka di Perumahan Semolowaru Indah II Blok N/10. Pemakamam dilakukan selepas sholat dhuhur di TPU Keputih.

BACA JUGA: Terguling Dua Kali, Ertiga Hajar Tiang Telepon

Suprastowo berpulang lantaran serangan jantung. Anak angkat Suprastowo, Fredy Andri Yamin mengatakan, ayahnya memang sudah tujuh tahun terakhir mengalami gangguan di jantung.

“Bahkan, sudah pernah pasang ring lima tahun lalu,” ucap pria yang akrab disapa Andri ini.

BACA JUGA: Pria Muda Nikahi Nenek 65 Tahun

Setelah itu, kesehatannya terus membaik. Namun, dua minggu lalu giliran paru-parunya yang bermasalah. Ada cairan di organ dalam tersebut.

Hal itu membuat Suprastowo harus melakukan operasi untuk mengambil cairan. Operasi dilakukan di Rumah Sakit Royal Surabaya.

BACA JUGA: Kodam Undang Ratusan Siswa Nonton Film G30S PKI

Pascaperawatan, kondisi kesehatannya menurun. Meski demikian, Pengurus Klub PS Indonesia Muda Surabaya ini masih menyempatkan beraktivitas.

Bahkan, kemarin pagi, sebelum wafat, pria kelahiran 13 Januari 1955 itu berencana melakukan jogging.

“Bapak sudah pakai baju olahraga. Bahkan sudah pemanasan di teras. Setelah pemanasan, bapak sempat ambil minum di dapur. Nah, pas ambil minum itu bapak tiba-tiba terjatuh,” urai pria 35 tahun ini.

Setelah itu, pihak keluarga langsung melarikan beliau ke RS Royal. “Namun, bapak sudah meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit pukul 06.00,” lanjutnya.

Hal itu membuat sang istri terpukul. Bahkan, wanita 53 tahun itu tak mampu berkata apapun. Ia tampak lemas.

Tak hanya keluarga yang kehilangan sosok Suprastowo. Sepakbola Surabaya merasakan hal serupa.

“Beliau sudah mengabdikan dirinya untuk kemajuan sepakbola Surabaya selama 45 tahun. Beliau sosok yang tak kenal lelah. Ini kehilangan besar,” ungkap Manager klub IM Surabaya, Saleh Hanifah saat ditemui di rumah duka.

Hal senada dilontarkan Manager Persebaya, Chairul Basalamah. Menurutnya, beliau adalah sosok inspiratif. Bahkan, tempatnya menimba ilmu tentang dunia sepakbola.

“Saya belajar banyak. Beliau pribadi yang sabar. Beliau sangat on time. Dia juga sangat teliti. Semangatnya tinggi,” katanya.

Saking semangatnya, Suprastowo bahkan masih sempat mengikuti rapat Panitia Pelaksana (panpel) Persebaya Jumat (22/9) lalu.

“Beliau sangat mencintai Persebaya. Dedikasinya masih tinggi mesti dalam kondisi sakit, Karena itu, perjuangan beliau akan kami teruskan,” imbuh Chairul.

Tak hanya rekan sejawat yang kehilangan. Pemain jebolan PS IM juga cukup terpukul. Salah satunya adalah punggawa Persebaya, Mei Handoko Prasetyo. Maklum, pria 20 tahun ini sudah menjadi bagian PS IM selama 11 tahun.

“Beliau sudah memberi banyak masukan hingga saya bisa bermain professional di Persebaya. Bisa dibilang, beliau ini adalah bapaknya IM, bahkan bapaknya internal Persebaya,” pungkas pria asli Surabaya ini.

Seperti diketahui, selain mantan Sekretaris Umum Persebaya, Suprastowo juga merupakan Pengurus PS IM Surabaya. (gus)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub: Terminal yang Tidak Produktif Akan Dimerger


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler