jpnn.com - TASIK – Ribuan pendukung Capres-Cawapres Jokowi-JK berkumpul di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya kemarin (3/7) sore. Mereka menghadiri Konser Salam Dua Jari yang dimeriahkan band Wali.
Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum), Ovie (keyboard) dan Nunu (bas) ini menghibur para pendukung Jokowi-JK dengan lagu-lagu andalan. Mereka membawakan empat lagu. Dua diantaranya yaitu Abatasa dan Emang Dasar.
BACA JUGA: Jokowi: Wajah Ndeso Kok Dibilang China
Apoy mengatakan kehadirannya dalam Konser Salam Dua Jari di Dadaha untuk mengembirakan masyarakat. “Kampanye ini dibuat menyenangkan dengan menghilangkan tekanan-tekanan yang megharuskan masyarakat memilih pada salah satu pasangan,” ujarnya di Dadaha kemarin.
Soal pilihan dalam Pilpres 2014, Apoy menjawab diplomatis. “Untuk masalah pilihan itu masalah pribadi kami. Kami tidak mau menyakiti fans-fans yang mungkin bisa kecewa,” jelasnya.
BACA JUGA: Di Sejumlah Pos, Duit Penyelenggaraan Haji Terbuang Mubazir
Dijelaskannya, Tim Jokowi-JK mengundang Wali bukan karena keberpihakan Wali terhadap pasangan nomor dua itu. “Tapi ini bentuk objektifitas Tim Jokowi dalam berkampanye,” pujinya. “Tidak perlu memaksa-maksa dalam melakukan kampanyenya,” tambahnya.
Menurut Apoy, saat konser, pihaknya selalu bilang kepada pendukung Jokowi-JK agar tidak ikut-ikutan melakukan fitnah.
BACA JUGA: Sesepuh Minta TNI Antisipasi Situasi Kritis
Wali pun, kata dia, selalu bilang kepada pendukung Jokowi-JK untuk tidak takut kalah. “Kami selalu bilang jangan takut (kalah). Allah tidak tidur. Allah tidak keliru. Kita harus yakin mana yang benar menurut Allah itu yang akan naik (menang, red),” tandasnya.
Dalam Konser Salam Dua Jari itu, Eka Santosa, juru kampanye Jokowi-JK mengajak simpatisan Jokowi-JK bergembira mengahadapi Pemilu Presiden 2014.
Terlebih, kata dia, pemilu (pilpres) bukan hanya agenda rutinitas lima tahunan tetapi sebuah pendidikan politik bagi masyarakat. ”Sekaligus pemilu ini merupakan pestanya rakyat yang harus dijalankan dengan penuh kegembiraan,” ujarnya pada saat konfrensi pers.
Jangan sampai, kata Eka, pilpres diangap masyarakat sesuatu hal yang menakutkan. ”Pemilu bukan Perang Badar, bukan melalui tuduhan-tuduhan bukan untuk peperangan,” jelas tokoh Sunda ini. (ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosok Prabowo Pikat Kader Hanura
Redaktur : Tim Redaksi