jpnn.com, TOKYO - Atlet panahan Indonesia Diananda Choirunisa harus puas menempati peringkat 40 dalam penentuan peringkat perorangan putri Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Ranking Field, Tokyo, Jumat (23/7) pagi WIB.
Nisa, panggilan Srikandi Merah Putih berusia 24 tahun ini, mencetak skor 631.
BACA JUGA: Praveen dan Melati Buta Kekuatan Lawan di Tokyo 2020, Semua Juga Sama
Hasil itu merupakan yang terbaik ditorehkan Nisa pada tahun ini.
Angin yang terus berubah membuat Nisa kesulitan membaca arah angin dan melakukan koreksi, sehingga dia belum bisa tampil maksimal.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Timnas Angkat Besi Indonesia Menjelang Olimpiade Tokyo 2020
Namun, Nisa tetap bersyukur karena menyelesaikan kompetisi dengan cukup baik.
"Alhamdulillah, walaupun ada satu-dua kesalahan. Saya sempat melakukan kesalahan koreksi dan ada anak panah yang sampai sobek juga. Semoga di babak berikutnya saya bisa semakin masuk dalam penampilan terbaik saya," kata Nisa, seperti dilansir NOC Indonesia.
BACA JUGA: WHO: Olimpiade Tokyo 2020 Adalah Gambaran Harapan di Tengah Pandemi
Pelatih Timnas Lilies Handayani juga menyebut faktor angin sebagai faktor yang membuat Nisa tidak bisa tampil maksimal.
Lilies mengatakan arah angin terus berubah.
"Tadi sempat ada anak panah yang sobek. Lalu, Nisa masih bingung dengan arah anginnya karena terus berubah. Kadang dari kiri ke kanan, lalu dari kanan ke kiri kemudian berhenti. Saya harap di babak berikutnya Nisa lebih bisa membaca arah angin,” ujarnya.
Trio Korea Selatan menguasai tiga peringkat teratas dalam babak penentuan peringkat perorangan putri.
An San menempati peringkat pertama dengan skor 680, yang merupakan rekor baru olimpiade.
Disusul Jang Minhee di urutan kedua dengan skor 677. Kang Chaeyoung di posisi tiga dengan skor 675.
Pada 32 besar nomor perorangan Olimpiadae Tokyo 2020 Selasa (27/7) nanti, Nisa akan duel melawan wakil Denmark Maja Jager. (noci/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Adek