jpnn.com, BREBES - Transaksi tol nontunai (e-toll) mulai diterapkan secara menyeluruh kemarin (31/10).
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk Tol Brebes dan Pejagan kehabisan kartu tol elektronik (e-toll).
BACA JUGA: Hari Pertama Penerapan E-Toll, Belum Lincah Tempelkan Kartu
Kepala Seksi Pengumpulan Tol Kanci-Pejagan Ian Dwinanto mengatakan, selama masa sosialisasi, sejak 16 Oktober hingga 31 Oktober di Pintu Tol Pejagan telah terjual sebanyak 1.600.
Sedangkan di Brexit 1.800 kartu e-Toll. Karena itu, BUJT berkoordinasi dengan Bank Indonesia Tegal untuk meminta masing-masing cabang Bank untuk menyediakan kembali.
BACA JUGA: Mulai Hari Ini Semua Transaksi Harus Nontunai
“Saya meminta kepada BI agar masing masing bank menyediakan kartu tol elektronik sebanyak 1.000 kartu di tempat kami, dan meminta waktu sosialisasi diperpanjang,” ungkap Ian Dwinanto, saat berada di Pintu Tol Brebes Timur (Brexit) kemarin.
Dia mengklaim, semua gardu titik masuk ( entrance ) di Pejagan hingga Brexit sudah terdapat alat gerbang tol otomatis (GTO).
BACA JUGA: Akhir 2018 Terapkan Program Lewat Tol Tanpa Berhenti
Namun, untuk pintu keluar (exit tol) diakui masih belum ada alat untuk penerapan nontunai tersebut.
Meski demikian, dia berjanji di akhir November nanti, GTO akan terpasang di semua titik pintu masuk dan keluar tol Pejagan-Brebes Timur.
Adapun tiga titik masuk dan keluar tol Pejagan-Brebes, di antaranya di jalur Pantura Barat berada di Pejagan, Brebes Barat di Wanasari, dan Brebes Timur/Brexit di Kaligangsa.
“Dengan perpanjangan waktu sosialisasi, masyarakat masih bisa mendapatkan fasilitas pembelian kartu e-toll melalui program kartu unik. Yakni, kartu e-toll bisa didapat dengan harga murah. Bila warga membeli seharga Rp 50 ribu, saldo dalam kartu tersebut juga Rp 50 ribu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Tegal Joni Marsius menegaskan, ada perpanjangan sosialisasi atau program kartu unik hingga 15 November mendatang.
Dia mengklaim, stok kartu masih tersedia lantaran distribusi dari uang elektronik (e-money) gratis baru 30 persen dari keseluruhan.
“Padahal perbankan sudah menyiapkan 1,5 juta kartu e-money yang tidak dipungut biaya kartu,” ujar Joni.
Sebelum kartu e-money gratis ini dibagikan, perbankan selaku penerbit membebankan Rp 20 ribu per e-money untuk biaya kartu. Dengan begitu, jika masyarakat membayar Rp 50 ribu, saldo di kartu adalah Rp 30 ribu.
Namun demikian, untuk mempermudah mendapatkan e-money, perbankan menyubsidi Rp 10 ribu untuk biaya kartu.
Sedangkan BUJT juga memberikam diskon Rp 10 ribu, sehingga pembeli akan mendapat kartu dengan saldo Rp 50 ribu tanpa biaya kartu. (fid/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai Selasa Semua Transaksi Nontunai, Maksimal 3 Detik
Redaktur & Reporter : Soetomo