Tol Mapan Sambung Malang - Kepanjen Mulai Disurvei

Rabu, 20 Maret 2019 – 05:35 WIB
Tol Malang - Pandaan. Foto: Galih Cokro/Jawa Pos

jpnn.com, MALANG - Rencana menyambungkan jalan tol Malang – Pandaan (Mapan) dengan Malang - Kepanjen terus dimatangkan. Hal itu ditunjukkan dengan dimulainya pemetaan dan survei lahan yang akan dibebaskan.

Dari hasil pemetaan tersebut, juga akan menentukan apakah exit change tol tetap di Madyopuro atau digeser ke lokasi yang lain.

BACA JUGA: Penggalian Situs Pra-Majapahit Makin Luas, Tol Mapan Bagaimana?

Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Malang Benny Sampirwanto menyatakan, ikhtiar mengkonkretkan proyek tol sambungan Malang–Kepanjen terus dilakukan. Rapat koordinasi lintas daerah dilakukan untuk mengidentifikasi, menyamakan persepsi, sekaligus solusi permasalahan pembangunan di wilayah Bakorwil III Malang.

”Sebagian permasalahan-permasalahan itu juga telah dipetakan saat kami melakukan audiensi dengan bupati maupun wali kota di wilayah III,” terangnya.

BACA JUGA: Jalur Tol Malang – Pandaan Berpotensi Diubah

Nah yang mencuat belakangan, Benny menyampaikan, dibutuhkannya jalur bebas hambatan dari Malang menuju Kepanjen. ”Kalau tol Mapan Insya Allah akhir April sudah klir semua, termasuk exit Karanglo yang ingin diperluas dan menjadi jalan nasional,” bebernya.

BACA JUGA: Penggalian Situs Pra-Majapahit Makin Luas, Tol Mapan Bagaimana?

BACA JUGA: Ada Tol Malang – Pandaan, Beberapa Tempat Usaha Mulai Boyongan

Karena itu, pihaknya optimistis pembangunan tol Malang–Kepanjen bisa diwujudkan setelah tol Mapan tuntas.

Benny juga membenarkan tentang mulai disiapkannya jalur lanjutan tol Malang–Kepanjen. Karena saat ini, PT PP masih melakukan survei kawasan mana yang akan disambungkan. ”Tergantung juga, apakah exit change seksi 5 tetap di Madyopuro atau dialihkan,” terangnya.

Selain karena pertimbangan masih ada lahan yang belum bisa dibebaskan, temuan adanya situs di lokasi tersebut juga bisa mengubah jalur tol Mapan.

Dari hasil identifikasi Bakorwil III, Jawa Timur bagian selatan sangat membutuhkan jalur baru untuk percepatan peningkatan ekonomi. Hal itu penting, karena problem kemacetan selama ini ikut menghambat arus ekonomi di Malang Raya. ”Begitu juga di jalur selatan, untuk menuju Blitar, nantinya tidak lagi hanya lewat satu jalur saja. Melainkan dari Pantai Sendang Biru ke Pantai Serang di batas Kabupaten Blitar,” tambahnya.

Untuk percepatan pembangunan wilayah selatan akan dikoordinasi langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Hal itu juga sudah ditunjukkan mantan bupati Trenggalek tersebut dengan intens melakukan pemantaun langsung ke daerah Jatim wilayah selatan. Termasuk saat rapat antardaerah soal pembangunan infrastruktur tersebut.

Menurut Emil, akses dari utara atau Surabaya hingga selatan Malang–Blitar harus dilakukan percepatan untuk menunjang peningkatan sektor perekonomian daerah. ”Nanti dari Malang (tol, Red) nyambung ke Blitar,” kata mantan bupati Trenggalek itu beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Ada Tol Malang – Pandaan, Beberapa Tempat Usaha Mulai Boyongan

Tentunya, pembangunan harus melihat struktur yang ada saat ini. Yaitu tol Pandaan ke Madyopuro. Emil melihat kemungkinan Malang Raya bakal diberlakukan sama dengan pola keberlanjutan tol Ngawi–Kertosono yang kemudian dilanjutkan dari Kertosono ke Kediri. ”Kemungkinan ikut pola Ngawi–Kertosono yang ada penugasan dari (Kementerian, Red) PU. Ini yang urgen ya ke Kepanjen (Madyopuro–Kepanjen),” kata suami Arumi Bachsin itu.

Dengan tersambungnya Kota Malang–Kepanjen dan Malang–Blitar dengan tol Mapan, kata dia, dapat meningkatkan konektivitas akses ke kawasan selatan. Karena saat ini juga sudah ada Jalan Nasional Kepanjen–Sendang Biru sepanjang 40 kilometer. Meski, dia melanjutkan, pemerintah mempunyai pekerjaan rumah (PR) membenahi jalan tersebut. ”Sekarang juga masih fokus Sendang Biru–Jolosutro,” jelasnya.

Posisi Malang yang berada di tengah area Jawa Timur, kata Emil, harus memainkan peran strategisnya. Namun dia melihat untuk ke arah sana, Kota Malang berdiri sendiri, karena definisi Malang, dia melanjutkan, juga harus mengikutsertakan Kepanjen yang merupakan center of grafity. ”Definisi Malang ya juga mengikutsertakan Kepanjen,” tegasnya.

Untuk skema tol Malang–Kepanjen sendiri, Emil menyebut konsultan jalan masih melakukan kajian. Saat ini ditemukan, jika exit tol nantinya masih terkendala dengan kecilnya jalan. Exit tol sesuai aturan, bukan keluar ke jalan kota atau kabupaten.

”Maka pengerjaan harus terpadu. Ayo sama-sama petakan, ruas mana saja yang harus di-upgrading. Tol digarap, kami garap konektornya. Sehingga dapat tersambung Jatim dari utara ke selatan,” pungkasnya. (jaf/c1/nay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Perkiraan Tarif Tol Malang - Pandaan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler