jpnn.com - JAKARTA--Jalan tol Mojokerto-Kertosono (Moker) ditargetkan mulai beroperasi penuh pada akhir tahun 2014. PT Astra International Tbk (ASII) selaku konstruktor dan operator bakal mengembut pembangunan ruas tol sepanjang 40,5 kilometer (km) atau akan menjadi yang terpanjang di Jawa Timur tersebut.
Deputi Direktur ASII Paulus Bambang mengatakan, tol Moker terdiri atas empat seksi. Saat ini seksi pertama dan kedua tengah dalam proses pengerjaan dan ditargetkan tuntas pertengahan tahun depan. "Seksi satu sudah 50 persen. Totalnya 19 km. Seksi kedua 15 km," ujarnya di sela Investor Summit 2013 di Jakarta, Kamis (28/11).
BACA JUGA: Ingatkan Ratifikasi Bisa Jadi Lonceng Kematian bagi Petani
Untuk seksi satu, kata Paulus, pada Januari 2014 sudah mulai konstruksi dan diperkirakan selesai pada Juni. Seksi kedua diperkirakan selesai pada September, dan seksi ketiga tuntas pada November. "Totalnya 40,5 km. Kalau seksi empat itu terakhir, hanya 0,9 km itu link ke Kertosono," katanya.
Nilai investasi yang dikeluarkan ASII untuk pembangunan tol ini senilai Rp 3,6 triliun. Proyek dijalankan melalui anak usahanya, yaitu PT Astra Nusantara (Astratel) yang mengakuisisi 95 persen saham dari pemegang proyek sebelumnya, yaitu PT Marga Hanurata Intrinstic (MHI) pada Agustus 2011. Sebelumnya MHI dimiliki oleh PT Natpac Graha Arthamas (Natpac).
BACA JUGA: Menteri PU: Pembangunan Infrastruktur Harus Ada Terobosan
Nantinya Astra juga akan membangun kawasan real estat di lahan sepanjang jalan tol Moker. Rencana yang sama akan dilakukan di proyek tol lain yang akan digarap yaitu tol Kunciran " Serpong, Tangerang, Banten.
Hanya saja untuk tol Kunciran " Serpong masih belum mulai konstruksi karena pembebasan lahannya ditargetkan baru 10 persen pada akhir tahun ini. "Sekarang baru sekitar tujuh sampai delapan persen. Itu kan tugas negara (pemerintah). Nanti kalau lahannya sudah jadi, kita yang bangun," ujarnya.
BACA JUGA: 515 Warga Sampang Terima Dana Perumahan
Paulus mengatakan, pihaknya giat mengincar pembangunan tol lain terutama di pulau Jawa. "Konsentrasi di pulau Jawa dulu. Kita terus cari yang baru. Ada proyek, dana dicari lah," katanya.
Direktur ASII Gunawan Geniusahardja mengatakan bahwa sampai dengan September 2013 pihaknya telah membukukan pendanaan untuk seluruh bisnis di anak usaha perseroan senilai Rp 50 triliun. "Kalau perkiraan tahun depan seperti kata Gaikindo tidak terjadi dampak buruk ke industri otomotif, pendanaan kami perkirakan naik menjadi Rp 60 triliun terutama untuk bisnis mobil dan sepeda motor," paparnya.
Dana Rp 60 triliun itu sebesar 30 persen sampai 40 persennya akan dicari dari penerbitan obligasi pada tahun depan. Selebihnya diraih dari pinjaman baik bilateral maupun sindikasi. (gen/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Janjikan Regulasi Pendorong Pemanfaatan Biofuel
Redaktur : Tim Redaksi