jpnn.com, SURABAYA - Ruas tol fungsional Kertosono-Wilangan tinggal menyisakan satu pekerjaan untuk bisa dilewati satu jalur fungsional.
Masih ada satu jembatan yang melintasi anak Sungai Brantas yang belum rampung.
BACA JUGA: Mahasiswi Tewas, Warga Blokir Akses Truk Proyek Tol
Namun, pihak kontraktor memastikan bahwa jembatan tersebut bisa dilewati paling cepat besok (8/6).
Kemarin (6/6) Gubernur Jatim Soekarwo mengecek kesiapan akhir ruas tol Kertosono-Wilangan itu.
BACA JUGA: Desak KPK Segera Tahan Cagub Maluku Utara Tersangka Korupsi
Di jembatan yang berukuran 50 x 7 meter tersebut, terlihat rangka beton belum ditutup dengan cor.
Di sisi utara jembatan terdapat jembatan bailey sebagai pengganti sementara. Jembatan itu berukuran 3,4 x 40 meter dengan kemampuan menahan beban hingga 20 ton.
BACA JUGA: Pembebasan Lahan untuk Underpass Cibitung Belum Rampung
"Hari Jumat insya Allah selesai," ucapnya.
Untuk sementara akan digunakan satu lajur meskipun lebarnya bisa untuk dua kendaraan berjajar.
Namun, dalam kondisi terpaksa, jembatan tersebut bisa diakses dua kendaraan berjajar plus satu baris di jembatan bailey sehingga kemacetan bisa dikurangi.
Pihak kontraktor menggunakan beton khusus yang bisa kering dalam waktu 24 jam demi memenuhi target.
Sebab, ruas tol Kertosono-Wilangan diproyeksikan untuk memecah kemacetan di pertigaan Mengkreng.
Kendaraan menuju Nganjuk memiliki alternatif selain melewati pertigaan Mengkreng.
Operasi tol dari Kertosono ke Wilangan akan berlangsung hingga 17 Juni mendatang. Setelahnya akan dipertimbangkan untuk digunakan arus balik atau langsung ditutup kembali untuk melanjutkan pembangunan.
Pantauan Jawa Pos, sebagian besar jalur sudah tertutup beton cor dan cukup mulus. Namun, kendaraan hanya bisa melaju maksimal 50 km/jam.
Sementara itu, Dirut PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) Agus Purnomo menjelaskan, pengerjaan tol Pandaan-Malang masih terkendala lahan yang belum bisa dibebaskan. Terutama di kawasan Sumber Porong, Lawang, Malang.
Kondisi tersebut mengakibatkan pengoperasian tol Pandaan-Malang secara fungsional terpaksa putus.
"Di situ ada 1,4 kilometer (lahan), satu pemilik, masih proses sidang konsinyasi di Pengadilan Negeri Malang," terangnya.
Total lahannya seluas 9 hektare. Sementara akhir Desember mendatang tol tersebut sudah harus tersambung seluruhnya dan seluruh konstruksi rampung. Saat ini progres tol Pandaan-Malang sudah 53 persen.
Agus juga memastikan bahwa jalur Lawang-Singosari sudah bisa dioperasikan secara fungsional besok. "Masuk ke Sumber Wuni, keluar di Karanglo," urainya.
Panjang ruas tol fungsional itu 10 km dengan 4 km sudah dicor. Sisanya masih berupa lean concrete atau lantai kerja yang rawan debu.
Lebar ruas tersebut sudah lebih dari 8 meter. Kalaupun digunakan kendaraan berjajar bisa saja, tapi di pintu keluar tetap hanya bisa satu-satu.
Sebab, pintu keluar di Karanglo masih sempit. Jalur itu diharapkan bisa memecah kemacetan yang kerap terjadi di jalur utama Lawang-Singosari. (byu/c9/end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Politik, Menteri Siti Awasi Pemberian Izin Lahan
Redaktur & Reporter : Natalia