Tol Soroja Terkendala Pembebasan Lahan

Senin, 24 Desember 2012 – 07:29 WIB
BANDUNG-Pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) masih dalam proses pembebasan lahan tahap tiga. Pengerjaan proyek pembangunan Jalan Tol yang didanai oleh Pemerintah Pusat optimis akan dapat diselesaikan pada tahun 2014. Hal tersebut akan bisa segera terlaksana jika mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah dan Masyarakat.

Pemerintah Pusat yang diwakili oleh Subdit Pengadaan Tanah Kementerian Pekerjaan Umum, Asep Tahyar mengatakan, hingga saat ini proses pembangunan Jalan Tol Soroja sudah berada pada tahap tiga, yaitu pembebasan lahan.

Saat ini proses pembebasan lahan sudah mencapai 48 persen dari 292 bidang tanah yang akan dibebaskan di Desa Parungserab, Kecamatan Kutawaringin.

"Yang baru dibebaskan di ujung yaitu di Desa Parungserab. Memang kendalanya kan pembebasan lahan," ujar Asep kepada wartawan, Minggu (23/12).

Kendala pembangunan yang dirasakan dalam pembebasan lahan adalah belum turunnya Surat Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Penanganan pembebasan lahan yang dilakukan oleh Kemeterian PU baru dilakukan di Desa Parungserab, Kecamatan Kutawaringin.

"Yang baru kami tangani di Desa Parungserab. Sedangkan dari Parungserab sampai Pasir Koja belum kami tangani," katanya.

Asep mengatakan, SP2LP harus ditetapkan setelah dikonsultasikan dengan Kanwil Kantor Pertanahan untuk meminta pertimbangan teknis. Sebelumnya Gubernur Jawa Barat telah menerbitkan SP2LP dan masa berlakunya sudah habis pada bulan Juli 2013.

"Sebelumnya Gubernur sudah menerbitkan SP2LP dan masa berlakunya habis 2 Juli lalu, sementara pembebasan tanah Tol Soroja baru kembali dimulai akhir tahun 2012. Maka perlu diterbitkan kembali SP2LP yang baru," ungkapnya.

Namun, Asep yakin dapat menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Seroja pada tahun 2014. Pembebasan lahan dapat diselesaikan hingga akhir tahun 2013. Sedangkan pembangunan fisik bisa dimulai pada tahun 2014.

"Pembebasan tanah diharapkan tuntas pada 2013 sehingga pada 2014 pembangunan fisik bisa dimulai. Kalau pembangunan fisik kan tidak lama. Saat ini kami fokus dulu untuk pembebasan lahan," tuturnya.

Asep mengatakan, optimisme pembangunan dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat. Keinginan pembangunan Jalan Tol Seroja muncul dari daerah. Sedangkan untuk pendanaan ditangani oleh Pemerintah Pusat.

"Pembangunan ini muncul dari daerah. Kami hanya mendanai pembangunan. Kalau ada dukungan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat, pembangunan Tol Seroja bisa cepat terlaksana," katanya.

Sementara itu Bupati Bandung, Dadang M Naser mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bandung sepenuhnya akan mendukung pembangunan Jalan Tol Seroja. Meski sempat terkendala pembebasan lahan, namun pembangunan Tol Seroja optimis akan bisa terlaksana secepatnya.

"Upaya saat ini pembebasan lahan akan terus dilakukan. Masyarakat diharapkan bisa mendukung pembangunan Tol seroja," ujarnya.

Pembangunan Tol Seroja, kata Naser, akan memberikan dampak positif bagi kemajuan Kabupaten Bandung. Dengan adanya Tol Seroja, perkembangan ekonomi dan kemajuan Kabupaten Bandung. Pasalnya dengan dibangunnya Jalan Tol Seroja dapat meningkatkan arus pergerakan modal, barang, dan orang.

"Dengan adanya Tol Seroja, kesejahteraan masyarakat pin dapat meningkat, karena mendapat manfaat dari kelancaran pergerakan," kata Naser.

Tol Seroja direncanakan akan dibangun sepanjang 10,6 Kilometer. Jalan Tol tersebut akan melewati empat kecamatan yaitu Kecamatan Marga Asih, Kecamatan Soreang, Kecamatan Kota Waringin, dan Kecamatan Katapang.

Jalan Tol Seroja ini akan menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Bahkan pembangunannya akan terintegrasi dengan Tol Cisandawu. (try)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasien Kelas III Melonjak 100 Persen

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler