jpnn.com, MOJOKERTO - Jelang Natal dan tahun baru, Jalan Tol Surabaya - Mojokerto, (Sumo) akhirnya siap dioperasikan seluruhnya.
Meski konstruksi sudah siap sejak awal November lalu, Jalan Tol Sumo hingga kini belum bisa digunakan lantaran menunggu peresmian oleh Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: Presiden akan Resmikan Ruas Terakhir Tol Surabaya-Mojokerto
Sebelumnya, sempat dikabarkan, Presiden Joko Widodo akan meresmikan seksi terakhir jalan Tol Sumo, pada 9 Desember, yakni ruas jalan tol seksi 1B, 2 dan 3, yang sekaligus sebagai bagian paling akhir pengerjaan Tol Sumo.
Namun, pihak Jasa Marga Surabaya Mojokerto (JSM) belum mendapatkan informasi resmi terkait waktu peresmian tol sepanjang 36,27 kilometer yang kini telah tersambung seluruhnya tersebut.
"Meski telah mendapatkan surat layak fungsi dari Badan Pengelola Jalan Tol, (BPJT) dan Kemenhub, per 1 November lalu, pihaknya tidak bisa melakukan penggunaan Jalan Tol Sumo. Sebab, penetapan tarif juga tidak bisa dilakukan sebelum peresmian dilaksanakan," ujar Arie Widodo, Direktur Teknis dan Operasional Jasa Marga Surabaya Mojokerto.
Terhambatnya penggunaan jalan tol yang sebenarnya sudah layak uji dan siap ini diakui JSM memengaruhi keuntungan perusahaan yang seharusnya bisa diperoleh lebih cepat.
Namun, pihaknya mengakui jika aturan pengenaan tarif sudah disepakati setelah peresmian, sehingga tidak bisa dipersalahkan.
Rencananya, Jalan Tol Sumo akan dikenakan tarif Rp 1050 per kilometer.
"Namun, besaran tarif sampai saat ini masih dikaji oleh pusat. Jika nantinya sudah diresmikan, JSM juga akan melakukan uji coba jalan tol selama satu minggu sebelum dilakukan pemberlakuan tarif normal," imbuhnya.
Sebelumnya, pengerjaan jalan Tol Sumo telah diselesaikan dalam tiga tahap.
Tahap pertama pada 2011 lalu, meliputi seksi 1 A Waru-Sepanjang dengan panjang 2,3 kilometer.
Tahap kedua pada 2016, yakni seksi 4 Krian-Mojokerto, sepanjang 18,4 kilometer dan tahap ketiga yang baru akan diresmikan, yaitu tahap 1 b, 2 dan 3 sepanjang 15,5 kilometer, dari Sepanjang ke Krian.
Dengan selesainya Jalan Tol Sumo diprediksi mampu mengurai kemacetan di sepanjang jalan By Pass Krian, hingga 40-50 persen.
Setidaknya, pihak JSM menargetkan adanya peningkatan volume kendaraan di jalan tol.
Dari Rp 8 ribu per hari menjadi Rp 20 ribu - Rp 24 ribu per hari. untuk proyek ini, nilai investasi yang digelontorkan untuk pembangunan Jalan Tol Sumo mencapai Rp 4,9 triliun dengan saham kepemilikan dominan JSM 55 persen, Wijaya Karya 20 persen, dan PT Muladi 25 persen.(end/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia