jpnn.com, MEDAN - Pemerintah Sumatera Utara resmi mengoperasionalkan ruas jalan tol Tanjungmorawa (Tamora)-Parbarakan guna mendukung kelancaran arus mudik lebaran, Senin (11/6).
Dibukanya seksi I ruas tol Medan-Tebingtinggi ini, diyakini mampu mengurai kepadatan kendaraan di pintu tol Tanjungmorawa yang selama ini terjadi. Apalagi jalur mudik melewati jalan bebas hambatan ini menjadi pilihan pemudik.
BACA JUGA: Diduga Dibunuh, Terapis Pijat Ditemukan Tewas Tanpa Busana
Operasional ruas tol Tamora-Parbarakan sepanjang 10,75 Km ini diresmikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi. Peresmian ruas tol ini seperti menjadi kado bagi masyarakat Sumatera Utara (Sumut) yang merayakan Lebaran.
Apalagi masyarakat dapat menikmati ruas jalan tol tersebut secara gratis selama H-5 sampai H+5 Lebaran.
BACA JUGA: Polisi Makin Ketat Jaga JPO di Area Tol
“Selama uji coba tol ini akan diberikan gratis. Ini merupakan kado Lebaran bagi masyarakat Sumut yang memanfaatkan jalan tol ini,” kata Erry Nuradi kepada wartawan di sela-sela peresmian yang dihadiri Dirut PT Jasa Marga Kualanamu Tol Ir Agus Suharjanto, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)-II Medan Ir Paul Ames Halomoan Siahaan dan Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Setdaprovsu Ibnu Sri Hutomo.
Selain itu, menurut Erry Nuradi, dengan dibukanya Tol Tamora–Parbarakan ini masyarakat yang akan menggunakan jalan tol menuju Kualanamu telah memiliki pilihan. “Tidak harus keluar dulu dari tol Tamora, melainkan bisa langsung ke Kualanamu,” sebut Erry.
BACA JUGA: Heboh Penemuan Orok di Pembuangan Air Limbah Warga
Gubsu resmikan ruas jalan tol Tanjungmorawa (Tamora)-Parbarakan, guna mendukung kelancaran arus mudik lebaran, Senin (11/6).
Dirut PT Jasa Marga Kualanamu Tol Ir Agus Suharjanto mengatakan, dengan difungsikannya tol Tamora–Parbarakan sepanjang 10,75 kilometer ini, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk arus mudik maupun arus balik. “Karena biasanya padat-padatnya pada kondisi itu,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, Jasa Marga selama arus mudik dan arus balik telah mempersiapkan kendaraan patroli dan ambulans, serta semua sarana penunjang. “Sehingga diharapkan dapat memperlancar masyarakat dalam melaksanakan mudik maupun balik dalam rangka liburan,” katanya.
Agus menyampaikan, selama arus mudik dan arus balik mudik Lebaran, Tol Tamora-Parbarakan ini belum dikenakan tarif. “Khususnya Tol Tamora-Parbarakan ini, H-5 sampai H+5 Lebaran belum dikenakan tarif. Dan selanjutnya tarifnya sama dengan Kualanamu-Sei Rampah,” ungkapnya.
Sementara, sejumlah pemudik terlihat memilih beberapa pintu tol dari Kota Medan menuju ke luar kota hingga Sei Rampah, termasuk Kualanamu untuk mengakses bandara. Selain mengurangi antrean, waktu tempuh perjalanan juga semakin singkat.
“Sejak dibuka, kita nggak perlu lagi keluar pintu tol Tanjungmorawa. Jadi bisa langsung sampai ke Sei Rampah,” ujar R Damanik yang mengaku ingin mudik ke daerah Kabupaten Simalungun, Senin (11/6).
Diakuinya, dengan ruas yang tersambung antara Belmera hingga Sei Rampah, maka waktu tempuh perjalanan jauh berkurang dari sebelumnya. Sebab jika menggunakan jalan umum, pada jam padat, bisa mencapai 2 jam hingga 2,5 jam perjalanan. Namun menggunakan jalur tol, waktu menjadi terpangkas, cukup 30-45 menit saja.
“Jauh lebih cepat dari jalan tol. Tapi kalau tidak ada yang dikejar, ya dari jalan umum bisa. Atau lewat (jalur) alternatif lah, dari Galang (Dolok Masihul),” sebutnya.
Hal serupa disampaikan Saidil Lubis, pemudik asal Madina. Menurutnya kecepatan waktu menggunakan jalan tol bisa jauh berbeda dibanding jalur umum.
Pin begitu, diakuinya bahwa laju kendaraan pada umumnya di ruas tol berkisar 80-120 km/jam. Meskipun berdasarkan petunjuk katanya, batasan kecepatan 60-80 km/jam.
“Ya kondisinya bisa kecepatan tinggi, makanya banyak juga yang diatas 100 km/jam. Karena kondisi dijalan tol juga kan sepi, makanya kalau jalan malam seringnya kecepatan tinggi,” katanya.
Sementara amatan Sumut Pos di simpang Timbangan Lubukpakam, penumpukan kendaran baik dari Medan maupun Tebingtinggi mulai berkurang. Biasanya, menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hari libur, Simpang Timbangan selalu mengalami kemecetan.
Simpang Timbangan adalah perisimpangan empat yang melentang ruas Jalan Lintras Sumatera dan ruas jalan menuju Galang-Dolok Masihul. Tetapi semenjak pagi dan sore hari tidak ada tanda tanda kemacetan di persimpangan yang memiliki lampu traffick light itu. (prn/bal/btr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Buaya Berkeliaran, BKSDA Sumut Pasang Perangkap
Redaktur & Reporter : Budi