Tol Terpeka, Jalan Bebas Hambatan Pemacu UMKM Mengejar Ketertinggalan

Jumat, 23 Februari 2024 – 20:21 WIB
Gerbang Tol Kayu Agung di Sumatera Selatan. Tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Foto: Hutama Karya for JPNN.com.

jpnn.com - PALEMBANG - Sudah empat tahun ini Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terhubung oleh jalan bebas hambatan atau tol. Pada 15 November 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka).

Tol sepanjang 189 kilometer itu membentang dari Terbanggi Besar di Lampung Tengah, Provinsi Lampung, hingga Kayu Agung di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel.

BACA JUGA: Mobil Pelat B Digeledah di JTTS Lampung, Polisi Temukan Ini, Luar Biasa

Tol Terpeka yang menjadi bagian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) memegang dua rekor sekaligus.

Museum Rekor Indonesia (MURI) menobatkan Tol Terpeka sebagai ruas tol terpanjang yang dibangun dalam waktu paling cepat, yakni sekitar 23 bulan.

BACA JUGA: Sambut Libur Nataru, Hutama Karya Siapkan Strategi Anti-Macet di Tol

Saat ini,  tol sebagai infrastruktur konektivitas antarwilayah tidak hanya melancarkan mobilitas maupun akses orang dan logistik, tetapi juga menjadi pengungkit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.

Pelaku UMKM bernama Nova adalah salah satu pihak yang memanen dampak positif dari Tol Terpeka.

BACA JUGA: Respons Kritik Kang Emil soal Jalan Tol, Gus Imin: Pembangunan Harus Merata

Perempuan yang menjalankan usaha keripik dengan jenama Ibu Mery di Lampung itu mengaku menikmati lonjakan omzet usahanya sejak tol yang dibangun PT Hutama Karya (Persero) tersebut beroperasi.

"Sejak kehadiran Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung, penjualan benar-benar meningkat pesat, bahkan hingga 80 persen," kata Nova, Jumat (22/2).

Nova merintis usahanya sejak 2010. Gerainya Ibu Mery 3 berada di Jalan Pagar Alam Nomor 181, Segala Mider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung.

Bisnisnya yang telah berjalan selama 14 tahun sudah memiliki tiga cabang.

“Alhamdulillah, sekarang makin berkembang," tuturnya.

Pada saat akhir pekan maupun liburan panjang, gerai UMKM milik Nova didatangi banyak wisatawan, terutama dari wilayah Sumsel.

Makin banyak wisatawan dengan mobil berpelat BG yang bervakansi ke Lampung sejak Tol Terpeka beroperasi.

Wisatawan saat membeli oleh-oleh di  gerai Ibu Mery 3 di Jalan Pagar Alam Nomor 181, Segala Mider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Foto: Sandy Fernando/JPNN.com.

“Sebelum ada tol dari Palembang ke Lampung itu butuh waktu hingga 12 jam, tetapi sekarang hanya 3,5 jam saja," kata Nova.

Menurut Nova, ada tiga varian keripik pisang Ibu Mery, yakni rasa cokelat, keju, dan rendang.

Dia menjual produknya di kisaran  Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu.

Nova menuturkan keripik pisang menjadi oleh-oleh yang diburu wisatawan Palembang. 

"Ketika orang Palembang selesai berlibur, pasti yang mereka cari keripik pisang," ujarnya.

Oleh karena itu, Nova berterima kasih kepada Hutama Karya sebagai pembangun dan pengelola Tol Terpeka.

Dia berharap keberadaan tol itu terus mendongkrak perekonomian, termasuk para pelaku UMKM.

“Tol penghubung antara Sumsel dan Lampung ini makin membuka peluang usaha bagi kami dan meningkatkan penghasilan, khususnya untuk kami yang bergerak di bidang usaha oleh-oleh di Lampung," ujarnya.

Berkah serupa juga ditangguk toko oleh-oleh Hi Toms di Jalan Raden Intan, Bandar Lampung.

Saat akhir pekan, toko yang menjajakan berbagai jenis oleh-oleh khas Lampung itu menjadi salah satu tempat singgah para wisatawan dari luar daerah.

Yulius, salah seorang pemasar di Hi Toms, menuturkan banyak wisatawan dari wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Banten yang berbelanja di pusat jajan dan oleh-oleh itu. Namun, wisatawan asal Palembang masih dominan.

“Hampir 70 persen wisatawan yang datang ke Lampung berasal dari Palembang," kata Yulius.

Menurut Yulius, keberadaan Tol Terpeka memang mendongkrak jumlah pengunjung di Hi Toms. Perekonomian di Lampung pun kian menggeliat.

Senada dengan Nova, Yulius juga mengucapkan terima kasih untuk ikhtiar Hutama Karya yang telah menghadirkan Tol Terpeka.

"Teman-teman driver (sopir) juga bilang (Tol Terpeka) sangat membantu karena waktu tempuh dari Palembang-Lampung dahulunya memakan waktu hingga 12 jam, sekarang bisa dipangkas jadi 3,5 jam," tambahnya.

Bagi kalangan sopir, melintasi Tol Terpeka tidak hanya memangkas waktu tempuh, tetapi juga merasa lebih aman.

“Sebelum ada tol, perjalanan dari Palembang ke Lampung itu rawan, banyak bajing loncat. Alhamdulillah sekarang lebih aman," ujar Cholis, sopir ekspedisi PT Multi Expres Transindo.

Cholis juga mengatakan melewati  Tol Terpeka yang berbayar justru membuat perjalanannya lebih hemat. Sebelum ada Tol Terpeka, pengemudi kendaraan harus menempuh waktu hingga 12 jam dari Lampung ke Palembang maupun sebaliknya.

Dalam sekali perjalanan, sopir terkadang harus mengeluarkan uang untuk tiga kali makan. Namun, dengan waktu tempuh Lampung-Palembang yang hanya 3,5 jam, sopir bisa menghemat uang makan.

“Sekarang cukup sekali (makan di perjalanan, red),” kata Cholis.

Sebagai pengemudi yang kerap melintasi Tol Terpeka, Cholis pun memuji Hutama Karya. “Kehadiran tol ini benar-benar berdampak besar, terutama bagi kami yang berprofesi sebagai sopir," katanya.

Branch Manager Tol Terpeka PT Hutama Karya (Persero) Taufiq Hidayat menjelaskan kehadiran jalan bebas hambatan itu selain untuk memangkas waktu tempuh juga demi membangkitkan perekonomian.

"Kehadiran tol ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, mengurangi biaya logistik, dan menciptakan ekonomi baru di Pulau Sumatra," kata Taufiq.

Data dari catatan PT Hutama Karya menunjukkan lebih dari 5,6 juta kendaraan melintas di Tol Terpeka pada periode Januari 2023 hingga Januari 2024.

Volume lalu lintas (VLL) kendaraan yang melintas di Tol Terpeka pada Januari 2023 mencapai lebih dari 440 ribu unit.

Angka VLL itu  fluktuatif dari bulan ke bulan.

VLL pada Februari 2023 sempat turun ke angka 370 ribu kendaraan.

Namun, VLL Tol Terpeka kembali naik menjadi  416 ribu kendaraan pada Maret 2023, bahkan menyentuh angka 546 ribu kendaraan pada April 2023 atau saat musim liburan Idulfitri.

Liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 juga membuat VLL di Tol Terpeka melonjak.

Pada Desember lalu angka VLL mencapai 492 ribu kendaraan, sedangkan pada Januari 2024 di kisaran 418 ribu kendaraan

Executive Vice Presiden (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Tjahjo Purnomo menyatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan di Tol Terpeka demi keamanan dan kenyamanan pengendara.

“Hutama Karya secara rutin melakukan pemeliharaan dan beautication markah jalan, penambahan reflektor pada pagar pengaman, serta pemasangan bumper reflektor di setiap ujung pagar pembatas," tutur Tjahjo.

Selain itu, BUMN di bidang konstruksi tersebut juga menggencarkan kampanye keselamatan berkendara.

"Kami juga melakukan operasi ODOL (over dimension/overloaded) untuk mengantisipasi kerusakan  tol yang diakibatkan muatan kendaraaan berlebih," ujar  Tjahjo. (mcr35/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler