Tolak Angin Kuasai Australia

Kamis, 26 Januari 2012 – 08:08 WIB

JAKARTA - Produk Sido Muncul diprediksi bakal mendunia. Setelah merajai pasar jamu di Tanah Air, produk-produk unggulan Sido Muncul mulai kebanjiran pesanan  untuk diimpor ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Singapura, dan Australia.

Irwan Hidayat, Dirut Sido Muncul malah terkejut ketika bertandang ke Australia. Di Negeri Kanguru itu, jamu olahan pabriknya mendapat sambutan luar biasa.

Pria yang dikenal sederhana ini mengisahkan, di salah satu toko Sido Muncul di Melbourne, misalnya, ia memergoki seseorang yang membeli Tolak Angin dalam jumlah banyak. Nominalnya hingga 10 duz.

Karena penasaran, Irwan mengajak dialog yang bersangkutan. Belakangan diketahui, pria itu bernama Johny. Irwan semakin penasaran dari mana pria Australia ini bisa tahu jamu Tolak Angin.

Belakangan rasa pensasaran Irwan terjawab. "Johny ternyata pernah ke Bali. Di Pulau Dewa itu ia sempat membeli jamu Tolak Angin. Setelah tahu khasiatnya, dia ingin membeli lagi. Johny membeli banyak karena jarak tempat tinggalnya dengan Melbourne harus ditempuh 8 jam perjalanan. Dia bilang, "Pak Irwan, Anda harus mengajari orang Australia minum Tolak Angin. Sebab, jamu ini luar biasa‚"" ujarnya saat menggelar perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru Imlek 2563 di Jakarta, Rabu (25/1).

Tolak Angin merupakan obat herbal yang difokuskan untuk mengatasi masuk angin. Produk ini sangat cocok untuk berbagai cuaca baik musim dingin, musim panas, maupun musim salju sekalipun.

Irwan tentu saja bangga menjadi pelopor jamu di Tanah Air. Kini, pabrik farmasi ramai-ramai memproduksi obat masuk angina. Padahal, 20 tahun lalu, misalnya, hal itu tak pernah terjadi, kecuali Sido Muncul.

Kemarin, di hadapan sekitar 200 karyawan Sido Muncul itu, Irwan berpesan supaya mereka menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Sido Muncul.

"Kalau sekarang kita bisa sebesar ini, itu karena dedikasi dari seluruh karyawan Sido Muncul. Jadi, tetaplah Anda semua membantu perusahaan ini supaya penjualannya lebih baik. Yang paling penting adalah menjaga kepercayaan masyarakat," pesan Irwan kepada ratusan karyawannya itu.

Pria berkacamata ini berkisah, awal mula membangun kejayaan Sido Muncul banyak pihak yang meremehkan produk-produk pabriknya. "30 tahun lalu, misalnya, saya punya biro iklan. Kami beriklan pertama kali 10 juta setahun. Setelah berjalan satu bulan, biro iklan yang bersangkutan mengirim surat. Isinya, ia tak bisa meladeni Sido Muncul lagi. Setelah diusut, ternyata ada perusahaan jamu lain yang masuk dengan angka yang lebih besar. Saya ditendang begitu saja," katanya lagi.
 
Dan 10 tahun lalu, kata Irwan lagi, tatkala akan memasang iklan di salah satu stasiun TV, ia juga ditolak dengan alasan iklannya kurang bagus dan kurang mengena.  Penolakan juga datang dari sebuah majalah yang mengatakan bahwa iklan jamu asal Semarang ini kurang bagus.
 
Namun berbekal kegigihan, kini jamu-jamu bikinan Sido Muncul malah sangat dicintai masyarakat. "Dan tentu sekarang lebih sulit untuk mempertahankan ketimbang membangun," tukasnya.

Ke depan, Irwan berharap perusahaannya makin hebat sehingga memberikan kontribusi besar untuk negara dan karyawannya. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Buka Rute Bandung - Surabaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler