LABUHA – Nasib sial dialami Mekar (nama samaran, red) 22 tahun, salah satu mahasiswi di sebuah perguruan tinggi ternama di Halsel. Betapa tidak, pacar yang seharusnya menjadi pelindung, malah menganiaya dirinya hingga harus menjalani perawatan intensif di RSU Labuha.
Sabtu (4/2) akhir pakan lalu, kepada koran ini, korban yang didampingi keluarganya menceritakan peristiwa yang dialaminya. Kejadian bermula Senin (30/1) saat itu, korban berpapasan denga pacarnya bernama Fahri. Korban siang itu rencananya akan berangkat ke Kampus.
Namun sang pacar yang masih duduk dibangku SMA Negeri 2 Labuha itu, mengajak korban minum es. Namun tawaran itu ditolak korban karena sedang puasa. Namun karena terus dipaksa, korban akhirnya menurutinya kemauan pacarnya menemaninya minum es.
Setelah itu, tersangka mengajak korban kerumahnya, namun ditolak korban yang akan mengikuti mata kuliah. Entah setan apa yang menguasai Fahri, korban lantas ditarik ke salah satu lokasi tak jauh dari tempat mereka minum es yang berada di ruas jalan Somel Desa Tomiri.
Dilokasi itu, Fahri menyerat korban masuk ke dalam semak-semak. Namun karena korban berontak, Fahri memukul bagian bahu korban, dan terus ditarik ke kedalam semak-semak.
Meski terus dipukul menggunakan kayu yang diambil Fahri dari lokasi itu, korban terus melakukan perlawanan. “Dia bilang mau perkosa saya karena saya pe orang tua tara merestui tong dua pe hubungan, saya berteriak tapi tak ada orang yang dengar,”ungkap korban yang menambahkan karena terus berontak akhirnya ia bisa melarikan diri, namun masih dikejar dan dilempari batu oleh Fahri.
Korban yang mengalami penganiayaan, kemudian pingsan saat melarikan diri. Beruntung ada mobil yang lewat dan salah seorang penumpangnya mengenal korban, dan akhirnya menolong korban dan diantar kerumahnya di Desa Mandaong. Keluarga korban kemudian mendatangi rumah Fahri dan sempat menganiayanya namun sempat dilerai ayah korban.
Keluarga korban awalnya bersedia menyelesaikan skasus ini secara kekeluargaan. Hanya saja saat meminta agar keluarga pelaku bisa datang dan menjenguk korban yang sudah beberapa kali muntah darah agar diambil langkah bersama, ditolak oleh Amin salah seorang kakak Fahri anggota Polres Halsel.
Bahkan Amin mengancam akan mempolisikan keluarga korban karena telah memukul adiknya. Meski kecewa dengan sikap Amin, keluarga korban mencoba mendatangi kembali rumah pelaku untuk meminta pertanggungjawaban. Namun kedatangan mereka disambut Amin dengan ancaman pistol. Karena kondisi korban semakin parah, akhirnya dilarikan kerumah sakit.
Rustam ayah korban melaporkan kasus ini ke Polres Halsel Selasa malam keesokan harinya. Namun Rustam mengaku kecewa dengan pihak kepolisian yang hingga saat ini belum menindaklanjuti laporan tersebut. Pasalnya korban baru dimintai satu kali keterangan dan saat itu pun belum selesai dan hingga saat ini tidak ada perkembangan.(wm-7/one)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditilang Melawan, Ditahan Semalam
Redaktur : Tim Redaksi