JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, Rahmat Shah terang-terangan menolak jika nama bandara baru pengganti bandara Polonia Medan, menggunakan nama orang atau tokoh.
Setidaknya ada tiga alasan yang dikemukakan Rahmat mengapa dirinya menolak jika menggunakan nama tokoh. Pertama, tokoh asal Sumut itu terlampau banyak. Menurutnya, nama tokoh yang layak hanya jika tokoh tersebut sudah jelas-jelas punya jasa besar yang dirasakan masyarakat Sumut, termasuk keturunannya.
Alasan kedua, jangan sampai yang terjadi malah kultus individu. "Sempat muncul nama Sisingamangaradja, Tengku Rizal Nurdin, dan yang lain. Tapi bukankah itu malah pengkultusan?" ujarnya kepada JPNN.
Ketiga, bandara itu merupakan bandara internasional. Karenanya, menurut Rahmat, namanya juga harus menggambarkan fungsi itu. "Kalau dinamai bandara Kualanamu, itu terlalu kecil. Karena itu international airport," kata Rahmat.
Rahmat usul, nama bandara baru itu Sumut International Airport, yang disingkat SIA. "Atau Medan International Airport, disingkat MIA. Karena Sumut itu ya tahunya Medan. Ini seperti Los Angeles International Airport, disingkat LA Airport," bebernya.
Dia pun menolak opsi-opsi nama bandara yang hanya merepresentasikan Deliserdang. "Karena bandara itu yang membangun bukan Deliserdang, tapi dibangun dengan uang rakyat Indonesia," imbuhnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Panik Isu BBM Naik
Redaktur : Tim Redaksi