Warga Panik Isu BBM Naik

Kamis, 01 Maret 2012 – 09:03 WIB

KANDANGHAUR - Isu bakal naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tengah malam tadi, menyulut kepanikan warga pesisir pantura Indramayu. Kepanikan warga bertambah, menyusul berembusnya kabar bahwa sejumlah SPBU atau pom bensin akan ditutup secara serentak hingga ada keputusan pemerintah soal kenaikan BBM yang akan diumumkan tepat pada pukul 00.00, Kamis (1/3) tadi malam.

Beruntung, isu tersebut berhasil ditepis dengan sendirinya ketika warga melihat sejumlah SPBU pada Rabu (29/2) dari pagi hingga malam hari,  tetap operasional seperti biasanya.

“Bener, kami sempat was-was dan cemas mendengar kabar BBM mau naik nanti malam. Bukan apa-apa, karena memang biasanya kenaikan BBM pas pada pergantian bulan,” ujar Amad (36) salah seorang warga Kecamatan Kandanghaur.

Bapak satu orang anak yang berprofesi sebagai sopir truk ini mengaku, isu yang tidak jelas dari mana sumbernya tersebut, sempat membuat masyarakat panik. Bahkan, dia sendiri berencana memborong bahan bakar solar untuk kendaraannya. “Ya kalau bener naiknya tengah malam, tadinya mau isi full buat truk saya, ditambah buat cadangan,” lanjut Amad.

Namun setelah sampai di pom bensin, ternyata dia mendapat keterangan dari karyawan SPBU, jika BBM belum akan dinaikkan. Kalaupun ada, rencana itu pasti akan diumumkan sebelumnya.

Terpisah, Kapolres Indramayu AKBP Golkar Pangarso RW SIK SH MH mengimbau agar masyarakat tidak panik soal merebaknya isu kenaikan BBM yang saat ini masih digodok pemerintah. Meski diakuinya, isu nasional ini dapat membuat masyarakat menjadi peka dan gampang terpancing.

“Polres akan berkoordinasi dengan Pertamina soal rencana kenaikan BBM ini. Selanjutnya akan diupayakan langkah-langkah antisipasi agar tidak menimbulkan gangguan kondusivitas,” terang Kapolres Golkar Pangarso.

Menurut dia, sejalan dengan program Kamtibmas yang sedang digalakkan, jajaran kepolisian lebih mengupayakan tindakan pencegahan dibanding penindakan. Di antaranya melalui safari kamtibmas anggota Polisi secara door to door atau kunjungan ke rumah-rumah warga maupun komunitas-komunitas yang ada di tengah masyarakat.

Melalui upaya itu, pihaknya berharap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terdeteksi secara dini, lalu dicegah. Seperti dalam menghadapi rencana pemerintah menaikkan harga BBM. (kho)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Impor Beras Harus Persetujuan Gubernur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler