Tolak Impor Daging Sapi, Demonstran Mengaku Dibayar

Kamis, 01 Agustus 2013 – 17:49 WIB

jpnn.com - JAKARTA  --- Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) didemo oleh orang-orang yang mengatasnamakan dirinya Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Indonesia.

Lewat orasi pimpinan aksinya, Lisuma Indonesia menyampaikan sejumlah tuntutan. Mereka menilai pasar murah yang diadakan pemerintah dalam hal ini Kemendag, terkesan berbau politis dan bukan menjadi solusi.

BACA JUGA: 70 Persen Harta Jenderal Djoko Belum Terendus KPK

Selain itu, mereka juga menilai kebijakan impor daging sapi, juga bukan solusi terdepan. Mereka menuntut Mendag Gita Wirjawan menurunkan harga bahan pokok, menolak daging impor, dan stop mengadakan pasar murah.

Sayangnya, sejumlah orang yang tergabung dalam massa pendemo, mengaku mereka ikut aksi karena dibayar.

BACA JUGA: Hayono: Awalnya, Demokrat Ingin Capreskan Anas

Seorang pendemo, Rio, mengaku tak tahu demo apa yang diikutinya. Ia pun mengakui kalau bayaran yang diterimanya untuk ikut demo tersebut, tak sampai Rp 50 ribu.

“Enggak tahu demo apaan, enggak nyampe Rp 50 ribu, paling Rp 25 ribu," kata Rio di sela-sela aksi di depan kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (1/8).

BACA JUGA: Besuk Emir, Pramono Tegaskan tak Campuri Proses Hukum

Hal senada juga diakui oleh pendemo lainnya, Arda. Dia mengakui  bayaran yang didapatnya untuk demo tersebut hanya sebesar Rp 20 ribu. “Katanya Rp 20 ribu,” tuturnya.

Entah ini terkait dengan langkah politik Gita Wirjawan yang menyatakan siap ikut konvensi Partai Demokrat atau terkait kebijakan impor daging sapi, yang jelas aksi demo hanya diikuti  puluhan orang.

Aksi dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dan langsung bubar setelah menggelar orasi sekitar 15 menit. (rls/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Belum Terima Nama-Nama Calon Kapolri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler