JAKARTA - Dewan Pimpinan Pengurus (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) kini tengah mengkaji usulan pergantian antar waktu (PAW) kadernya di SenayanBukan saja anggota DPR RI Wa Ode Nurhayati dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra itu yang dikaji, tapi beberapa kader PAN yang duduk di DPR dari Dapil lain juga tengah diproses
BACA JUGA: Tunjangan Seret, Dokter RSUD Batam Mogok
"Memang ada beberapa kader yang sementara dibahas karena diusulkan untuk di PAW," kata Ketua DPP PAN, Bima Arya Sugiarto di Jakarta, Senin (28/3)
BACA JUGA: Muhammadiyah Kutuk Ajaran Ahmadiyah
Namun, hingga saat ini kata Bima, DPP PAN belum memutuskan apapun
BACA JUGA: Jalur Indramayu-Jatibarang Terendam
"Kita tidak mau gegabah mengambil keputusan," tukasnyaSebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PAN, Viva Yoga Maulana membenarkan adanya pengusulan PAW ke DPP PANHanya saja kata dia, pihaknya belum melakukan pengecekan langsung terhadap usulan tersebutIa menjelaskan bila pengusulan PAW tersebut akan diteliti terlebih dahulu di internal DPPKata dia, jika memang layak maka PAW bisa saja dilakukan
Sebagaimana diketahui, pengusulan PAW dilakukan DPW PAN setelah rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang merupakan program Gubernur Sultra Nur Alam yang juga Ketua DPW PAN Sultra ditolak Wa Ode NurhayatiPenolakan itu didasari karena pertambangan tidak memberikan kesejahteraan kepada rakyatYang terjadi justeru akan mendatangkan kesengsaraan
Terpisah, Wa Ode Nurhayati yang kini duduk sebagai anggota Komisi VII DPR mengaku bila laporan pengusulan PAW terhadap dirinya tengah dibahas di DPP PANNamun secara resmi dari DPP, kata dia dirinya belum diinformasikan"Saya sudah dibisiki rekan-rekan di DPPMemang ada pembahasanTapi belum pernah dikonfirmasi langsungSaya belum pernah dipanggil DPP," katanya
Meski begitu, mantan anggota Komisi II DPR itu tetap kukuh bahwa dirinya tidak bersalah, apalagi sampai melakukan pencemaran nama baik partai atau menentang partainyaDia juga merasa tidak pernah melakukan perbuatan yang tercela
Menurut Nurhayati, pertentangan antara dirinya dengan Nur Alam bukan sebagai kader PANTetapi kata dia, sebagai wakil rakyat dan pimpinan eksekutif di Sultra"Ini yang perlu dipahamiJadi tidak ada yang bertentangan hanya beda persepsi," tukasnya
Nurhayati kembali menegaskan bahwa Sultra yang wilayahnya didominasi laut tidak cocok untuk pertambanganApalagi kata dia, sejak tahun 2009, tidak ada penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan dari perusahaan yang melakukan penambangan di Sultra(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terus Desak Jatah Satu Desa Rp1 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi