Tolak KLB PSSI, Menpora Dianggap Ngawur

Senin, 26 Desember 2011 – 08:38 WIB

JAKARTA - Pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang menolak dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI memancing emosi para pelaku sepak bola tanah airAnggota Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, pemerintah tidak punya hak menyetujui bahkan menolak KLB otoritas tertinggi sepak bola Indonesia alias PSSI.

”Emangnya pemerintah klub anggota? Daftar dulu klub sepakbolanya dengan nama Pemerintah FC atau Kemenpora FC, baru punya hak menerima atau menolak KLB,” ujar La Nyalla lewat pesan Blackberry Massenger-nya kepada INDOPOS (JPNN Group), Minggu (25/12).

La Nyalla menegaskan bahwa itu artinya Menpora tidak mengerti hukum sepak bola

BACA JUGA: Persebaya IPL Permak Lini Depan

”Payah se-level Menpora nggak ngerti hukum padahal aturan hukumnya simple
Anggaran Dasar atau Statuta PSSI, bahwa pemerintah tidak bisa mengatur permasalahan KLB di PSSI,” jelas pria yang juga anggota Exco PSSI itu

BACA JUGA: Jadwal Diubah, Persik Rugi



La Nyalla menambahkan, yang lebih parah adalah sudah jelas PSSI mengakomodir klub terhukum Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang sudah dipecat dari PSSI
”PSSI kok mengakomodir dua klub itu diikutkan di kompetisi kasta tertingginya PSSI apalagi tidak pernah ikut kompetisi ISL kok dipaksakan ikut kompetisi? Apa Menpora siap pasang badan untuk membela orang yang salah ?” tambahnya.

”Apakah ada dalam statuta PSSI dan FIFA permintaan pelaksanaan KLB harus minta ijin atau persetujuan pemerintah? Kan tidak ada! Dia sudah melewati kewenangannya,” ujarnya lagi dalam BBM

BACA JUGA: David Beckham, Belanja di Menit Terakhir



La Nyalla juga menyesalkan pernyataan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang mengatakan bahwa PSSI sama sekalti tidak melanggar satu pun pasal statuta begitu juga hasil Kongres BaliPadahal, kata dia, hasil kongres PSSI lalu telah memutuskan bahwa penyelenggara Kompetisi Liga Indonesia adalah PTISL

Begitu pula dengan peserta kompetisi Indonesia Super League ditetapkan sebanyak 18 klubDan keputusan-keputusan lain yang mengikat untuk dilaksanakan oleh siapapun yang menjadi Ketua Umum dan pengurus PSSI.

Dengan statement ini semakin nampak jelas dan terang benderang bahwa Djohar Arifin selaku Ketua Umum telah memutar balikkan fakta,” tambah La Nyalla lewat BBM-nya” Itu artinya kita harus KLB,” tegasnya lagi

Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Djohar Arifin Husin mulai mendapatkan mosi tidak percaya dari sebagian besar anggotanya yang tergabung dalam Forum Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSIMelalui Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN), 18 Desember 2011 lalu, sebanyak 452 klub anggota dan Pengprov PSSI mendesak PSSI menggelar KLBMenanggapi masalah ini, Menpora mengaku tidak setuju jika KLB dilaksanakan.

Kata Menpora, ketidakpuasan terhadap pengurus PSSI saat ini bisa disalurkan ke pihak berwenang seperti KOI, KONI, dan FIFA"Mari kita cari solusinya melalui mekanisme yang ada di dunia olahraga, namanya arbitrasi olahragaPerbedaan pandangan, perbedaan pendapat, menentukan mana yang benar dan salah ada mekanimsenyaAda di KONI/KOI, ada FIFA, jadi kita bisa fokus pada isunya apaKalau PSSI dianggap melakukan kesalahan, bukan KLB lalu mengganti kepengurusanBaru tiga bulan, tidak pas," ujar Menpora saat itu(lis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RD Gabung Pelita Awal Januari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler