JAKARTA - Sekitar 15 mahasiswa yang menamakan dirinya ST29 melakukan penyegelan Kantor Perwakilan Gorontalo di kawasan Salemba. Penyegelan dilakukan mahasiswa yang tinggal di Asrama Gorontalo pukul 04.00 WIB dini hari tadi.
"Usai sahur, kami sudah langsung menyegel kantor perwakilan. Jadi tidak ada satupun pegawai yang bisa masuk," kata Mahkamah Jusup alias Kakam, ketua Asrama Gorontalo, Senin (6/8).
Menurutnya, penyegelan akan tetap dilakukan sampai tuntutan mereka dikabulkan. "Kami minta agar Gubernur Gorontalo Rusli Habibie segera menandatangani surat pernyataan yang sudah kami buat. Intinya, kami minta agar Asrama Gorontalo di Salemba tidak direlokasi," tegasnya.
Jika tuntuntan tersebut tidak dipenuhi gubernur Gorontalo, mereka akan terus melakukan penyegelan. "Kantor ini akan kami segel terus sampai tuntutan kami dipenuhi," tandasnya.
Sementara itu puluhan PNS Gorontalo tidak menyangka bahwa kantor mereka disegel. Akibatnya, mereka tidak bisa masuk kantor dan hanya berdiri saja di depan pintu gerbang. Lucunya, ada beberapa di antaranya malah senang kantornya disegel. "Tidak apa-apa disegel lebih lama biar tidak masuk kantor," celetuk seorang pegawai.
Meski demikian suasana di sekitar Kantor Perwakilan Pemprov Gorontalo tetap aman dan terkendali. Aparat kepolisian dari Polres Senen tampak berjaga-jaga.
"Kami sudah menyampaikan maksud penyegelan ini kepada Kapolres Senen. Jadi kami tidak menduduki kantornya hanya menyegel saja," ungkap Kakam.
Dia menambahkan, aksi penyegelan tersebut juga merupakan tanda protes atas statemen kepala kantor perwakilan Pemprov Gorontalo di Jakarta yang menyebut Asrama Gorontalo akan dipindah sehingga mahasiwa tidak perlu mengeluarkan uang untuk tempat tinggal dan fasilitas internet. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Dilarang Minta Parcel
Redaktur : Tim Redaksi