jpnn.com - JAKARTA - Puluhan demonstran penolak RUU TNI berkemah di area depan Gerbang Pancasila, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Pada Kamis (20/3) pagi, tampak tiga tenda berdiri, salah satunya untuk keperluan medis.
BACA JUGA: BEM SI Kerakyatan Bersama Koalisi Masyarakat Sipil Demo Serentak Tolak RUU TNI
Massa juga memasang kain berwarna merah putih pada sebuah tiang dan diletakkan persis di depan tenda yang didirikan.
Perwakilan massa aksi mengaku sejak Rabu (19/3) malam sudah menduduki Gerbang Pancasila untuk menghalangi para elite politik mengesahkan RUU TNI.
BACA JUGA: Imparsial: Peradilan Militer Cenderung Menjadi Sarang Impunitas Bagi Prajurit TNI
"Memblokade jalannya para elite pemerintah dalam mengesahkan RUU TNI," kata perwakilan massa aksi, Kamis (20/3).
Perwakilan massa aksi mengaku beberapa aparat keamanan sempat berusaha mengusir demonstran agar tidak menduduki Gerbang Pancasila.
BACA JUGA: Tanggapi Aksi Penembakan Oknum TNI Kepada 3 Anggota Polri, PBHI: Adili Pelaku di Peradilan Umum
Namun, massa aksi tetap bersikukuh untuk menduduki Gerbang Pancasila sebagai upaya menolak RUU TNI.
"Intimidasi kecil. Kami sempat akan diusir oleh para aparat karena ini adalah objek vital nasional, kami disuruh menjauh dari kantor DPR sejauh 500 meter," kata perwakilan massa aksi.
Sementara itu, aparat keamanan tampak menjaga ketat area Gerbang Pancasila yang menjadi akses masuk Kompleks Parlemen dari Jalan Gelora.
Keamanan DPR bahkan menutup akses masuk atau keluar motor yang lokasinya persis di sisi kanan Gerbang Pancasila.
Aparat keamanan yang menjaga DPR menjadikan Gerbang Pancasila sebagai akses masuk dan keluar Kompleks Parlemen dari Jalan Gelora.
Diketahui, DPR pada Kamis ini mengagendakan Rapat Paripurna untuk mengesahkan RUU TNI setelah sebelumnya disetujui seluruh fraksi di Tingkat I. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Aristo Setiawan