Tolak Setor Upeti Rp100 Juta, Rumah Dibom

Kamis, 02 Februari 2012 – 09:09 WIB

LHOKSEUMAWE - Rumah milik Zarkasyi (37) jadi sasaran teror orang tak dikenal (OTK), Rabu (1/2) dinihari pukul 04.00 WIB. Pelaku melemparkan bom saat keluarga korban sedang terlelap. Kuat dugaan motif kasus ini karena sang kontraktor enggan memberi upeti (setoran) Rp100 juta, terkait proyek yang sedang dikerjakannya.

Peristiwa terjadi di lorong Lima  Desa Blang Pulo, Muara Satu, Lhokseumawe. Efek ledakan itu tak sempat membakar seluruh bangunan, namun tetap saja membuat trauma keluarga Zarkasyi. Dari hasil olah TKP petugas yang tiba di TKP, melihat bagian garasi di rumah mewah tersebut hangus. Meski demikian, tak ada jatuh korban jiwa ataupun luka. Kejadian ini selanjutnya telah menjadi urusan petugas Polres Lhokseumawe.

Sementara itu, Marwati selaku istri Zarkasyi kepada Metro Aceh, mengaku saat kejadian sang suami ada di kamar bersama dirinya. Mereka kemudian terbangun karena terdengar suara ledakan keras, dari bagian luar rumah.

“Kami tidak berani keluar karena takut, melihat masih ada pelaku di luar pagar rumah. Kata tetangga saya sempat melihat OTK menggunakan sepeda motor, berada di depan halaman usai kejadian,” ujar Marwati yang mengaku shok berat dengan kejadian tersebut. Ia juga  katakan, usai kejadian ada yang memberitahukan ada kepulan asap di bagian garasi mobil.

Sementara Zarkasyi yang diwawancarai saat membuat laporan ke Polres Lhokseumawe kemarin, mengaku saat ini ia sedang mengerjakan proyek.

"Saya lagi memasang bronjong sungai di Kecamatan Nibong, Aceh Utara dengan nilai Rp6,7 Milliar. Namun kira-kira seminggu sebelum kejadian ini, 3 orang salah satunya inisial B meminta jatah dana proyek sebesar. Mereka menagih Rp25 juta, karena tidak diberi lalu mengancam via pesan singkat," kata Zarkaysi.

Kemudian pada hari Rabu lalu, ia juga menerima pesan singkat yang juga bernada mengancam.  "Pelaku bilang rumahnya akan dilempar bahan peledak, yang dalam pesan itu diistilahkan dengan buah salak. Sejak hari itu saya matikan HP sampai kejadian tadi pagi,” ujar Zarkasyi.

Korban juga mengaku ia berusaha diperas oleh pelaku dengan cara diancam. Zarkasyi juga menambahkan usai terjadi ledakan, ia sempat menerima pesan singkat dari Hp pelaku yang mengancam akan kembali melakukan aksi serupa apabila tidak diberikan uang sebesar Rp 100 juta.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso melalui Kasat Reskrim AKP Galih Indra Giri membenarkan, insiden teror di kediaman Zarkasyi, saat dikonfirmasi Metro Aceh, Rabu (1/2) siang.

“Kita belum bisa memberikan informasi lebih, karena kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan pengembangan. Terkait bahan peledak bukan dari jenis granat, bisa jadi bom rakitan, namun itu juga masih dalam penyelidikan,” ujar Galih singkat. (sir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinjai Ancam Hentikan Pasokan Sembako ke Kaltim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler