SHANGHAI - Belum ada kemenangan yang berhasil menambah koleksi Sebastian Vettel musim ini. Pembalap Red Bull-Renault itu masih kesulitan bersaing dengan duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Bahkan, dengan rekan setimnya Daniel Ricciardo pun, Vettel masih kalah cepat.
Grand Prix Tiongkok jadi bukti paling anyar. Vettel jelas kalah cepat dibandingkan Ricciardo. Sempat tertinggal, Ricciardo dengan cepat mendekati Vettel di pertengahan lomba. Kubu Red Bull merilis Ricciardo bahkan lebih cepat 0,3 detik.
Dengan perbedaan seperti itu, pada lap ke-25 kubu Red Bull mengeluarkan "perintah" pada Vettel untuk memberi jalan pada Ricciardo. Bukannya mengikuti perintah, Vettel malah balik bertanya pada timnya, ban apa yang sedang dipakai Ricciardo.
Setelah diberikan penjelasan, Vettel hanya membalas dengan mengatakan "sial". Dia terus fokus mengejar podium. Lalu, Ricciardo benar-benar menyalip Vettel dan meninggalkannya di belakang terpaut 24 detik dan finis di tempat keempat di belakang Fernando Alonso (Ferrari).
Ricciardo mengatakan bahwa dia tidak mau memulai konflik dan berharap untuk dapat kembali berbicara dengan Vettel. Sementara itu Vettel mengatakan akhirnya harus memberikan jalan kepada Ricciardo setelah mengetahui bahwa keduanya memiliki strategi yang berbeda.
"Saya memberikan jalan kepada Daniel setelah mengetahui kami berada dalam strategi yang berbeda. Saat pertama bertanya, saya tidak mengerti mengapa harus memberi jalan Ricciardo padahal kami menggunakan ban yang sama. Selanjutnya saya merasakan kemunduran pada mobil dan membuat saya yakin tidak ada gunanya menahan dia di belakang," ungkap Vettel pada PlanetF1.
Tak urung, insiden tersebut kian menguak kelemahan Vettel musim ini. Dia belum sepenuhnya nyaman dengan mobilnya. Meski musim masih panjang dan perkembangan masih sangat mungkin dilakukan, Vettel sudah jauh tertinggal dengan Hamilton dan Rosberg.
Musim ini, dari empat balapan Vettel baru meraih satu kali podium. Padahal, di periode yang sama musim lalu, dia sudah mampu meraih dua kemenangan dari tiga podium. "Saya harap dalam beberapa seri ke depan kami dapat membuat beberapa perbaikan. Kelemahan kami bukanlah di tikungan tapi pada lintasan lurus," jelas juara dunia empat kali beruntun itu.
Terlepas dari itu, keengganan Vettel mematuhi team order seperti menguak memori setahun lalu. Di GP Malaysia 2013, dia diminta tetap bertahan di belakang rekan setimnya Mark Webber pada lap-lap terakhir lomba. Namun, Vettel melanggarnya dengan beraksi agresif untuk merebut kemenangan dari Webber.
Di F1, memang tak ada lagi larangan team order. FIA menarik larangan team order setelah musim 2010 berakhir. Pada 2011, larangan resmi dicabut. Pro-kontra pun berlanjut, ada yang setuju dan tegas menolak.
Padahal, sebelum dicabut saja praktik team order sudah jelas terjadi. Ferrari, selain Red Bull, paling sering menerapkannya. Sejak pasangan Michael Schumacher-Rubens Barrichello hingga Alonso-Felipe Massa.
Ironisnya, Massa kembali jadi "korban" team order ketika sudah memperkuat Williams-Mercedes musim ini. Tapi, dia memutuskan menolak memberikan jalan untuk rekan setimnya Valtteri Bottas di GP Malaysia, 30 Maret. (ady)
BACA JUGA: Atletico Madrid Vs Chelsea, Adu Counter Attack
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hajar Westbrom, City Siap Kudeta Chelsea
Redaktur : Tim Redaksi