Kim Chang Geun, 57 yang awalnya berunjuk rasa dengan puluhan pendemo lainnya tiba-tiba mengluarkan sebilah pisau sebelum Fukushiro datang gedung pertemuan. Tak lama kemudian, pria setengah baya itu secara perlahan menusukkan pisau tersebut ke perutnya.
Polisi pun secara mengendap-endap mendatangi Kim dari belakang. Setelah pengunjuk rasa nekat itu lengah, polisi tersebut langsung menarik tangan Kim dan mengeluarkan pisau itu dari perut Kim.
Pria tersebut tak bisa melawan dan polisi langsung melarikannya ke rumah sakit. Selain itu, pengunjuk rasa juga membakar simbol-simbol negara Jepang.
Ya, bagi sebagian kelompok di Korsel menganggap Jepang belum cukup menebus kesalahannya selama pendudukannya di semenanjung Korea pada Perang Dunia ke II. "Yang paling menyakitkan adalah perbudakan seks untuk tentara Jepang," kata pengunjuk rasa tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu agenda pertemuan antara Park Geun-hye dan Fukushiro Nukaga adalah membahas soal penyelesaian konflik Kepuluan Dokdo atau yang dikenal sebagai Pulau Takeshima bagi warga Jepang. Kedua negara menginginkan pertemuan ini sebagai awal hubungan untuk menjalin baik.
"Pada saat pemerintah baru dimulai (di Jepang - Korsel), saya harap kami bisa melakukan upaya bersama untuk membangun kepercayaan berdasarkan sentimen masyarakat dan memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang," kata Park saat pertemuan seperti dilansir BBC. (japandaily/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan AS Tewaskan Tokoh Militan Taliban
Redaktur : Tim Redaksi