Toleransi, Pemuda GMIT Gelar Rakor Persiapan Idul Fitri

Minggu, 03 Juli 2016 – 14:24 WIB
ILUSTRASI. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - Perayaan Idul Fitri 1 Syahwal 1437 H akan jatuh pada tanggal 6-7 Juli 2016 mendatang. Sebagai wujud komitmen untuk terus menjaga toleransi, khususnya demi kelancaran dan keamanan perayaan Idul Fitri, Badan Pengurus Pemuda GMIT bersama Komunitas Orang Muda Lintas Agama Kupang (Kompak), menggelar rapat koordinasi bersama lintas sektor.  

TOMMY AQUINODA, Kupang

BACA JUGA: Mudik Ogah Macet? Sewa Heli aja, nih Tarif Promo

Rakor yang dilangsungkan di Kantor Sinode GMIT, Selasa (28/6), dihadiri berbagai kalangan. Di antaranya, dari Badan Kesbangpol NTT, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) NTT, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kupang, Sobat KBB, Peradah, juga BP Pemuda GMIT dan anggota Kompak. Jalannya diskusi dipandu langsung oleh Koordinator Kompak, Zarniel Woleka.

Kabid Kewaspadaan Nasional Kesbangpol NTT, Kornelis Pandang pada kesempatan itu, mengatakan, toleransi yang kuat antarumat beragama di NTT sudah diakui banyak kalangan. Misalnya, pengakuan dari Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko.

BACA JUGA: Mudik Sewa Alphard dan Vellfire, Tarif? Ya Lumayan

Selain itu, NTT mendapat penghargaan dari Komnas HAM sebagai daerah yang masyarakatnya sangat toleran.

“Kita harus membangun kebersamaan dan semangat yang nyata dalam rangka mewujudkan iklim yang kondusif, amana dan harmonis selama ibadah puasa hingga memasuki hari raya Idul Fitri 1437 H,” ujarnya seperti dilansir Timor Express (JPNN Group).

BACA JUGA: Mudik Mewah, Sewa Gerbong Rp 30 Juta, Fasilitas Wow!

Sehubungan dengan perayaan Idul Fitri, Kornelis mengatakan tanggal 21 Juni lalu, telah dilangsungkan rapat Kominda tentang kesiapan menjelang hari raya Idul Fitri di aula Kantor Badan Kesbangpol NTT.

Dalam rapat tersebut, semua instansi terkait telah menjabarkan rencana dan program kerjanya masing-masing. “Dari Disperindag akan ada pasar murah. Berkaitan dengan masalah kamtibmas, Polda NTT telah melakukan operasi pekat cipta kondisi,” katanya.

Ketua FKDM NTT, M. Y. Lenggoe, menjelaskan, berkaitan dengan perayaan Idul Fitri, FKDM sudah melakukan rapat-rapat di semua kabupaten/kota untuk melihat segala situasi yang berpotensi mengganggu kambtibmas dan toleransi antarumat beragama.

“Ini upaya kita untuk senantiasa waspada. Waspada bukan berarti kita membesar-besarkan sesuatu. Tetapi melakukan deteksi dini untuk memastikan bahwa perayaan Idul Fitri nantinya berjalan aman,” jelasnya.

Lenggoe menambahkan, perayaan Idul Fitri kali ini akan berjalan aman dan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena belum ada potensi yang dapat menciderai keberagaman. Hal ini tidak terlepas dari wujud toleransi di NTT yang sangat kuat.

“Bisa terganggu kalau ada pengaruh dari luar. Makanya kita selalu waspada,” katanya.

Ketua FKUB Kota Kupang, Pdt. Rio Fanggidae, mengatakan, selama ini pihaknya terus membangun komunikasi dengan kelompok-kelompok lintas agama yang punya basis jemaat. Dalam komunikasi tersebut, mereka mencoba untuk mendekatkan antara satu dengan yang lain. Sehingga toleransi antarumat beragama begitu kuat.

“Masyarakat kita adalah masyarakat yang terbuka, yang memahami perbedaan dan menghargai keberagaman. Ini sudah terbukti beberapa tahun belakangan ini,” katanya.

Sehubungan dengan Perayaan Idul Fitri, Pdt. Rio mengatakan, FKUB akan melakukan pertemuan dengan semua komponen lintas agama untuk memikirkan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan situasi aman dan kondusif saat lebaran.

Selanjutnya, Ketua BP Sinode GMIT, Winston Rondo mengatakan, NTT pernah pernah berdarah-darah pada tahun 1998 karena konflik antaragama. Dengannya, tidak benar bila toleransi merupakan sesuatu pemberian (given) yang tinggal dinikmati. Sebaliknya, toleransi yang terjadi saat ini, diperjuangkan dengan keras.

“NTT itu nusa terindah toleransi," tandasnya sembari berharap kepada anggota Kompak untuk terus mengampanyekan toleransi, khususnya kepada anak muda.(JPG/timor express/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awal Mula Warga Muslim Ada di Sana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler