jpnn.com, UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan 100 ribu orang di Kota Mariupol kini hidup tanpa makanan akibat dikepung Rusia.
Penduduk kota tersebut kini hidup dalam kondisi kemanusiaan yang tak layak, tanpa makanan, air, maupun obat-obatan.
BACA JUGA: Janggal, Belum Ada Penumpang dari Pesawat China Eastern Airlines yang Ditemukan
Zelenskyy menyatakan hal tersebut dalam pidato melalui video, Rabu (23/3) dini hari.
"Saat ini ada sekitar 100 ribu orang di kota itu hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi."
BACA JUGA: Invasi Rusia Picu Reaksi Berantai, Ratusan Penerbangan di Jerman Dibatalkan
"Betul-betul terkepung, tanpa makanan, tanpa air, tanpa obat-obatan, rawan terkena gempuran artileri, rawan terkena bombardemen," kata Zelenskyy.
Dia menuding pasukan Rusia yang melancarkan serangan ke Mariupol mengadang upaya evakuasi warga sipil dari kota tersebut.
BACA JUGA: Cara Keji Tentara Rusia Siksa Lawan, Metode Gajah dan Sangkar Dalam Tong
Zelenskyy juga menyatakan perundingan dengan Rusia untuk mengakhiri perang, berat, dan kadang-kadang diwarnai konfrontasi.
Meski demikian, pembicaraan perdamaian sedikit demi sedikit menghasilkan kemajuan.
Kendati para perunding Rusia dan Ukraina terus melakukan pembicaraan secara berkala, kedua pihak mengatakan masih jauh untuk mencapai kesepakatan apa pun.
"Kami terus melancarkan upaya pada berbagai tingkat untuk mengajak Rusia bergerak menuju perdamaian. Perwakilan Ukraina berpartisipasi dalam pembicaraan yang berlangsung secara virtual setiap hari."
"Sangat sulit, kadang-kadang terjadi konfrontasi, tetapi selangkah demi selangkah bergerak maju," kata Zelenskyy.(Antara/Reuters/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang