jpnn.com, JAKARTA - Kemenag mengingatkan supaya umat Islam membayar zakat fitrah tidak mepet lebaran. Misalnya baru membayar saat malam takbir atau bahkan pagi hari menjelang salad Idul Fitri.
’’Membayar zakat fitrah itu dimulai ketika memasuki bulan puasa,’’ jelas Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin.
BACA JUGA: Anies Baswedan Keluarkan Zakat Rp 75 Juta
Dia menuturkan kebanyakan umat Islam di Indonesia memilih membayar zakat fitrah mepet lebaran demi mengejar keutamaan (afdhal). Tetapi ternyata pembayaran zakat mepet seperti itu menyusahkan petugas-petugas amil zakat di masjid atau musala.
Amin menjelaskan setiap malam takbir, petugas zakat di Masjid Istiqlal masih disibukkan dengan zakat fitrah berupa beras yang masih mengalir dari masyarakat. Selain repot mengemasi, petugas juga memiliki waktu mepet untuk penyalurannya.
BACA JUGA: Zakat Fitrah Sebesar 3 Kilogram
Sementara itu Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan zakat fitrah bisa berupa beras atau uang. Dia menjelaskan Baznas sudah menetapkan zakat fitrah berupa uang dipatok sebesar Rp 40 ribu/orang. Bambang mengingatkan orang kaya yang akan berzakat atau sadaqah sebaiknya disalurkan lewat lembaga amil zakat.
Tidak sebaliknya, mengundang berduyun-duyun fakir miskin ke rumahnya. Sebab berpotensi menjadi riya atau pamer serta berpotensi menimbulkan kecelakaan. ’’Sudah ada bukti empirisnya,’’ jelasnya. (wan)
BACA JUGA: Begini Perkembangan Rencana Potong Gaji PNS untuk Zakat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandi Serahkan Zakat Lewat Dompet Dhuafa
Redaktur & Reporter : Soetomo