"Tolong Dulu Pak… Anak Bapak Ini.. Tolong Dulu… Tak Sanggup Aku Lihatnya"

Minggu, 12 Juli 2015 – 05:15 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - SIDIMPUAN - H Ghozali Harahap, bapak mertua korban mengaku menantu beserta anaknya Iyan, suami korban dan keluarganya yang lain sudah membawa Rizqon Hasanah ke Medan untuk mendapat penanganan yang intensif serta maksimal. 

"Dibawa ke Rumah Sakit Colombia Asia di Medan untuk diperiksa,  tapi untuk operasinya nanti di rumah sakit yang ada di daerah Setia Budi. Karena menurut dokter ada peluru yang bersarang di bagian kepalanya, begitu juga dengan luka-luka seperti bacokan lainnya," ucapnya sedih saat ditemui di tempat usahanya CV GH di pinggir Jalan HT Rizal Nurdin Kilometer 10 Desa Goti, Padangsidempuan (Psp) Tenggara, Sabtu (11/7) kemarin.

BACA JUGA: Sadis, Teramat Sadis, Sudah Dibacok, Kening Ditembak, Bu Bidan Bersimbah Darah

Pria yang juga diketahui sebagai tokoh masyarakat setempat ini juga tidak menyangka dengan kejadian yang menimpa menantunya tersebut. Apalagi melihat waktu kejadian yang begitu cepat dan tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya.

"Memang sewaktu habis berbuka menjelang Isya, suaminya sempat datang ke rumah sebelum pergi ke kilang padi untuk menghidupkan lampu. Dia datang untuk melihat anaknya juga adiknya yang baru datang dari Jawa. Itupun tidak lama, hanya ngobrol sebentar lalu pergi ke kilang," ujar Ghozali.

BACA JUGA: Jenazah Wanita Muda yang Dibakar Pacarnya Dimakamkan Hari Ini

Ia pun terkejut begitu mendengar Iyan datang sambil berteriak-teriak dan meminta tolong dan tidak menduga peritiwa berdarah itu terjadi.

"Tolong dulu pak… Anak bapak ini.. Tolong dulu…  Sudah diapain orang dia ini," ungkapnya sambil menirukan teriakan Iyan waktu itu.

BACA JUGA: Asyik... Selama Lebaran Polisi Terima Laporan via Facebook

Spontan, mendapat menantunya dengan kondisi berdarah, mereka pun langsung membawanya ke rumah sakit Psp.

"Kondisinya parah, saya pun tidak sanggup melihatnya. Yang saya dengar dia hanya berkata 'Sakit… Sakit…' itupun pelan sekali dan terus merintih," terangnya.

Saat itu, jelasnya, suasana di sekitar tempatnya memang diketahui sepi, apalagi tempat usahanya yang menjual bahan-bahan material bangunan itu sudah tutup sejak pukul 17.30 WIB.

"Situasinya kan memang pas waktu berbuka, jadi kebanyakan warga masing-masing masih berada di dalam rumah. Memang ada yang jual nasi goreng di dekat sini, tapi mereka pun tidak mengetahui ada orang yang masuk maupun keluar rumah," ucapnya dan masih merasa bingung dengan kejadian tersebut.

Pria yang akrab dipanggil Pak Haji ini juga mengaku masih konsen untuk menyelesaikan masalah yang menimpa menantunya tersebut. Apalagi korban harus dioperasi dan kondisinya pun cukup kritis.

"Kalau untuk penyelidikannya biarlah polisi yang bekerja, saya masih fokus ke menantu saya itu. Soalnya harus dioperasi kepalanya untuk mengeluarkan pelurunya. Saya berdoa semoga dia tidak apa-apa dan bisa selamat," harapnya sedih.

Untuk barang-barang yang hilang, bapak mertua korban juga belum mengetahuinya secara pasti. Sebab, Iyan anaknya juga sedang berada di Medan mendampingi istrinya.

"Kalau barang-barang yang hilang ada atau tidak saya juga tidak tahu pasti, karena yang tinggal disini anak saya, istrinya dan satu orang anaknya yang masih berumur 5 tahun. Jadi hanya mereka yang tahu,"  jelasnya. (yza/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Lho yang Edarkan Narkoba Khusus Kaum Lansia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler