jpnn.com, JAKARTA - Di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), warga di 13 RW di Jakarta harus merasakan banjir pada Rabu (29/4) malam. Banjir sedalam 10 centimeter hingga 70 centimeter.
"Penyebab banjir ini akibat beberapa kawasan Ibu Kota mengalami curah hujan yang cukup tinggi," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) DKI Jakarta M Insaf.
BACA JUGA: Pagi-pagi Warga Disambut Banjir
Kendati demikian, ia menyebutkan berdasarkan pantuan petugas BPBD DKI di lapangan, hingga kini tidak ada masyarakat yang mengungsi dan jalan pun tidak ada yang tergenang.
"Tidak ada pengungsi dan jalan pun tidak tergenang," katanya.
BACA JUGA: Di Tengah Pandemi Corona, DKI Jakarta Kedatangan Banjir
Adapun 13 RW yang tergenang banjir tersebut adalah:
- Kelurahan Bangka, Jakarta Selatan : dua RW ketinggian air 20 s/d 60 cm, akibat luapan Kali Mampang dan curah hujan tinggi.
- Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan : satu RW ketinggian air 25 s/d 30 cm, akibat curah hujan tinggi.
- Kelurahan Tebet Barat, Jakarta Selatan : satu RW ketinggian air 10 cm, akibat Curah hujan tinggi.
- Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan : satu RW ketinggian air 50 cm, akibat curah hujan tinggi.
- Kelurahan Kalibata, Jakarta Selatan : satu RW ketinggian air 30 cm, akibat Curah hujan tinggi.
- Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan : dua RW ketinggian air 30 s/d 70 cm, akibat luapan Kali Pulo dan curah hujan tinggi.
- Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan : satu RW ketinggian air 25 cm, akibat curah hujan tinggi.
- Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan : empat RW ketinggian air 10 s/d 20 cm, akibat curah hujan tinggi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti