jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengimbau masyarakat tidak menyebarkan konten terkait ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
"Menghimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten, baik berupa video maupun foto berisi aktivitas kekerasan, potongan tubuh, luka-luka, dan konten lainnya," kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi dalam pesan singkatnya kepada awak media, Minggu (28/3).
BACA JUGA: Pelaku Bom Makassar Sempat Ditahan Petugas di Gerbang Gereja
Menurut Dedy, konten foto dan video dari insiden ledakan bom di Gereja Katedral Makassar tidak layak dibagikan di media sosial.
"Kemenkominfo berharap ruang digital seperti media sosial maupun aplikasi pesan singkat tidak digunakan untuk penyebarluasan konten-konten seperti tersebut di atas," ucap Dedy.
BACA JUGA: Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, MUI Sampaikan Pernyataan Keras
Ledakan diduga berasal dari bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Kota Makassar, Minggu pagi sekitar Pukul 10.30 WITA.
Peristiwa itu mengejutkan warga Makassar. Sebab, beberapa saat sebelum kejadian, kondisi di sekitar lokasi tampak aman.
BACA JUGA: Mahfud MD Merespons Pernyataan Habib Rizieq, Kalimatnya Tegas
Namun, ketika sebuah sepeda motor hendak masuk area parkir, tiba-tiba terjadi ledakan.
Seorang warga sempat mengira suara ledakan itu adalah guntur.
"Saya kira guntur, karena ledakan besar itu saya dengar pas mau lewat di lokasi tetapi tidak jadi," kata salah satu warga yang mendengar ledakan itu. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan