jpnn.com - jpnn.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sangat berharap pemerintah dapat membantu menyediakan alat pembaca (card reader) kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) bagi pelaksanaan pemungutan suara pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Pasalnya, alat tersebut diyakini merupakan sala satu solusi terbaik untuk mengatasi kekhawatiran penggunaan e-KTP palsu pada pemungutan suara yang menurut rencana digelar 15 Februari mendatang.
BACA JUGA: Saksikan Debat Cagub, Hendropriyono Bilang...
"Itu impian dari KPU DKI, moga-moga Pak Mendagri bisa mewujudkanya. Sekarang kami sedang menunggu untuk bisa mendapatkan card reader, karena kami sudah mengupayakan untuk menjajaki dari sisi pengadaan, harganya cukup mahal," ujar Ketua KPU Sumarno di Jakarta, Jumat (10/2).
Selain mahal dari sisi pengadaan, untuk sewa menurut Sumarno, anggarannya juga masih terlalu tinggi bagi KPU DKI. Apalagi ada 13.023 tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pilkada DKI 2017.
BACA JUGA: 35 Persen Tak Nyaman Dipimpin Penganut Agama Lain
"Untuk sewa juga masih terlalu tinggi bagi KPU DKI. Karena itu kemudian kami tidak bisa menyiapkan card reader di setiap TPS," ucap Sumarno.
Menurut Sumarno, sebenarnya ada sejumlah perusahaan yang telah menawarkan card reader. Termasuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Hanya saja setelah penyelenggara menghitung secara cermat, harganya cukup fantastis.
BACA JUGA: Ratusan Relawan Jokowi Turun Gunung Mendukung Nomor 3
"Jadi kalau pemerintah kemudian memfasilitasi, itu tentu sesuatu yang ditunggu," tutur Sumarno.
Dia mengaku penah melihat langsung cara kerja card reader. Saat dicoba menggunakan KTP asli, maka data penduduk yang bersangkutan akan muncul di layar.
"Tapi kalau KTP palsu, kan enggak ada chip-nya, itu tidak terbaca dan kemudian akan kosong di layar," pungkas Sumarno.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Rakyat Akhiri Kampanye Ahok, Ada Flashdut-nya
Redaktur & Reporter : Ken Girsang