jpnn.com, SERANG - Sopir mobil boks asal Kampung Telokbako, Desa Mangkunegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah preman.
Korban Najiullah terkapar di pinggir Jalan Raya Kramatwatu – Bojonegara, Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Jumat (25/9) sore.
BACA JUGA: Perempuan Aniaya 3 Pria Gegara Ditagih Utang Rp 50 Ribu
Penganiayaan tersebut dipicu karena korban menolak memberi uang saat dipalak.
Menurut kerabat korban, Masroni, kejadian penganiyaan tersebut berlangsung sekira 17.45 WIB. Saat itu korban yang mengemudikan mobil boks dicegat sejumlah preman.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Hafidz Alwy Akhirnya Ditemukan, tetapi...
“Kejadiannya mau magrib, saudara saya ini dimintai uang. Pelakunya lebih dari tiga orang,” kata Masroni, Minggu (27/9).
Korban ketika itu menolak memberi preman tersebut uang. Penolakan tersebut membuat para preman marah. Mereka bahkan mengeluarkan kata-kata kotor yang membuat korban tersinggung.
BACA JUGA: Kota Bogor Kembali ke Zona Merah COVID-19, Bima Arya: Karena Tiga Faktor
“Minta uang tapi enggak dikasih, karena saudara saya ini enggak punya uang,” kata Masroni.
Tersinggung korban lantas keluar dari mobil. Korban dan para pelaku kemudian terlibat cekcok di lokasi. Pelaku lain yang emosi lantas menarik korban ke dekat warung kelontong yang tak jauh dari lokasi pemalakan.
“Saudara saya ditarik ke warung Madura, di sana dia (korban-red) dipukuli menggunakan pipa besi,” ujar Masroni.
Masroni mengatakan saat kejadian berlangsung, korban bersama kernetnya. Melihat korban ditarik sejumlah preman, kernet truk keluar dari mobil dan mencari pertolongan warga.
“Enggak sendiri, ada kernetnya,” ujar Masroni.
Sejumlah warga yang dimintai pertolongan oleh kernet mendatangi lokasi kejadian. Setiba disana, mereka melihat korban sudah tak sadarkan diri.
“Sampai saat ini masih belum sadarkan diri. Sekarang masih di RSUD dr Drajat Prawiranegara. Luka dalam, di area perut menurut informasi istrinya, karena sampai sekarang korban belum bisa dibesuk,” kata Masroni.
Roni mengatakan dari sejumlah saksi mata yang melihat kejadian tersebut dua pelaku identitasnya sudah diketahui. Keduanya berinisial SL dan AS. Sementara pelaku lain belum diketahui.
“Ada yang kenal sama pelaku. Dua orang ada yang tahu,” kata Masroni.
Dikatakan Roni, pihak keluarga telah membuat laporan ke Mapolsek Kramatwatu.
“Jangan sampai ada korban lain. Mudah-mudahan aparat kepolisian dapat segera menangkap pelaku,” tutur Masroni.
Kapolsek Kramatwatu Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yudi W Hindarto belum dapat dikonfirmasi. Panggilan dan pesan singkat yang dikirim Radar Banten tidak direspon.
Sementara Kasubag Humas Polres Serang Kota AKP Badri Hasan mengaku belum mendapat informasi pengiayaan tersebut.
“Belum ada informasi yang masuk, nanti saya cek dulu (ke Polsek Kramatwatu-red),” tutur Badri. (mg05/nda/radarbanten)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti