jpnn.com, SURABAYA - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, Sukaryo Teguh Santoso, mengimbau masyarakat agar menunda kehamilan hingga masa pandemi mereda.
Ini disampaikannya mengingat angka drop out atau lepas KB semakin tinggi dalam tiga bulan terakhir.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Fadli Zon vs Boni, Rumor Pemakzulan, Jangan Pakai AC Terus
Meski sampai saat ini angka kehamilan di Jatim masih cenderung fluktuatif, belum ada angka kenaikan yang signifikan, tetapi dalam beberapa bulan ke depan bisa saja terjadi peningkatan angka kehamilan yang tidak direncanakan.
"Angka kehamilan masih fluktuatif, tidak cenderung naik atau turun," kata Teguh Santoso, di Kantor BKKBN Jatim baru-baru ini.
BACA JUGA: Kang Emil: Waspada, Negatif Covid-19 Tetapi Positif Hamil
Meski demikian, Teguh mengungkapkan, yang perlu diperhatikan adalah angka drop out Keluarga Berencana (KB) yang semakin naik.
Kenaikan angka drop out ini terjadi pada bulan Februari hingga April.
BACA JUGA: Sedihnya, Suami dan Istri yang Hamil Meninggal Sebelum Hasil Swab Test Keluar
"Penurunan KB di Jatim, Februari drop out 1,13 persen atau 68.547 pasangan usia subur (PUS) yang ber-KB jadi tidak KB, Maret menjadi 278.356 atau 4,68 persen naik, April angka drop out mencapai 7,07 persen atau 414.708 yang drop out ber-KB," jelasnya.
Dari data di atas, di mana drop out KB semakin meningkat, Teguh mengatakan, bahwa hal ini harus diwaspadai.
Dia khawatir para ibu hamil akan kesulitan memeriksakan diri di tengah pandemi covid-19.
"Kalau drop out semakin tinggi, bisa jadi angka kehamilan juga tinggi karena banyak yang tidak ber-KB. Selain itu hamil saat pandemi ini, kasihan ibu dan bayinya karena tidak bisa keluar rumah dan mendapatkan perawatan kesehatan sepenuhnya," katanya.
Maka itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap ber-KB selama pandemi.
BKKBN telah bekerja sama dengan layanan kesehatan yang dekat dengan masyarakat untuk menyosialisasikan hal ini.
"Kami dengan praktik bidan, juga Puskesmas berkolaborasi untuk terus mensosialisasikan tetap ber-KB. Layanan kesehatan tersebut sudah kami minta mematuhi protokol kesehatan Covid-19 agar masyarakat tidak khawatir saat ingin ber-KB," imbuhnya.
Selain itu, BKKBN Provinsi Jatim juga sudah menyiapkan tambahan alat kontrasepsi untuk menekan angka kehamilan di Jatim. (ngopibareng/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Natalia