jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI, Tom Liwafa mengapresiasi langkah Garuda Indonesia yang menghias badan pesawatnya dengan karya dari IP (Intellectual Property) lokal, Tahilalats.
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Garuda Indonesia.
BACA JUGA: Reaksi Keras Pengusaha Tom Liwafa Saat Namanya Dikaitkan dengan Konsorsium 303
Sebelum menggunakan karya IP lokal, Garuda Indonesia sempat menggandeng IP dari luar negeri, yang memicu kritik dari berbagai pihak. Dalam rapat dengan Menteri Pariwisata pada November 2024, Tom Liwafa menyoroti keputusan tersebut.
“Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Garuda Indonesia seharusnya menjadi teladan dalam mendukung destinasi wisata dan IP lokal. Ini adalah bentuk cinta tanah air yang nyata,” tegas Tom, dalam keterangannya, Sabtu (18/1).
BACA JUGA: Puncak Nataru, Garuda Indonesia Group Menerbangkan 77.552 Penumpang
Pernyataan Tom saat itu sempat memicu pro dan kontra di media sosial. Sejumlah influencer dan netizen menilai kritik tersebut tidak relevan, namun sebagian besar masyarakat menyambut positif usulan anggota DPR dari Fraksi PAN ini.
Kritik konstruktif tersebut kini membuahkan hasil dengan hadirnya karya seniman lokal di pesawat Garuda Indonesia.
BACA JUGA: Hadirkan Diorama, Crayon Shinchan X Tahilalats Berkolaborasi dengan Nippon Paint
"Langkah Kemenparekraf menunjukkan responsivitas mereka terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kabinet saat ini benar-benar bekerja untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Tom, memberikan apresiasi atas terwujudnya kerja sama tersebut.
Karya Tahilalats yang menghiasi badan pesawat Garuda Indonesia juga menjadi simbol keberpihakan terhadap industri kreatif lokal. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata Indonesia sekaligus mempromosikan IP lokal ke kancah internasional.
“Dukungan terhadap IP lokal bukan hanya soal kebanggaan, tetapi juga strategi untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kuat. Ini langkah maju yang perlu terus didorong agar semakin banyak karya lokal yang mendapatkan pengakuan global,” pungkas Tom. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh