JAKARTA--Tidak seperti jenis serangga pada umumnya, Tomcat, memiliki cara terbang yang berbeda. Bila serangga pada umumnya terbang secara horizontal, maka serangga yang memiliki racun berbisa lebih dari ular kobra ini justru terbang secara vertikal.
Hal ini diungkapkan peneliti dari LIPI, Haris Sutrisno. Dengan cara terbang vertikal, maka kepala Tomcat akan menghadap ke atas saat terbang. Meski memiliki sayap, fungsi sayap Tomcat tidaklah sama dengan serangga lainnya.
''Sebenarnya serangga ini termasuk jenis yang menguntungkan bagi petani, karena termasuk predator hama wereng,'' kata Haris.
Munculnya kasus Tomcat menyerang manusia, diyakini Haris, karena kawanan serangga ini merasa terganggu dan semata-mata mengeluarkan racun berbisa untuk melindungi diri.''Kemungkinan ada yang mengganggu aktifitas mereka,'' katanya.
Bagi masyarakat yang terkena dampak racun serangga Tomcat, tidak perlu panik. Cukup segera mencuci dengan air dan sabun. Lalu olesi salep Acyclovir atau sesuai resep dokter.
Selain itu, untuk mencegah diserang Tomcat, disarankan untuk tidur dengan mematikan lampu serta menutup jendela. Bagi yang tinggal di daerah yang lembab seperti pegunungan atau memiliki taman yang luas, periksalah dulu tempat tidur, pastikan tidak ada Tomcat disana.
Bila terlanjur terkena racun Tomcat, hingga menyebabkan luka, hindarilah kontak luka dengan cahaya matahari. Karena akan menyebabkan bekas luka semakin menghitam dan sulit dihilangkan.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenali Serangan Serangga Tomcat
Redaktur : Tim Redaksi