Tonjolkan Kearifan Lokal dan Budaya Daerah, KIM Bertransformasi Menuju Digital

Kamis, 14 Oktober 2021 – 18:22 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), sebagai mitra strategis pemerintah dalam upaya penyebarluasan informasi. Foto dok Kominfo

jpnn.com, BALI - Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kominfo Hasyim Gautama menuturkan transformasi digital melibatkan banyak aspek.

Salah satunya adalah perlunya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

BACA JUGA: Gubernur Zainal: Kalimantan Utara Sedang Bersolek Menarik Investor

Oleh karena itu, Kominfo terus melakukan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam upaya proses transformasi menuju Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Digital.

“Tugas kami (Kominfo) mengupayakan agar bangsa ini dapat bertransformasi diri menuju masyarakat digital. Jadi tidak hanya HP saja yang smart, tapi orangnya juga harus smart,” ujar Hasyim dalam Bimtek KIM Seri Kedua yang diselenggarakan secara hybrid bertema Transformasi Menuju KIM Digital di Bali, Rabu (13/10).

BACA JUGA: Ciri-ciri Jantung Bermasalah yang Perlu Anda Waspadai!

Pada Bimtek sebelumnya, KIM telah dibekali dengan kemampuan teknis cara membuat konten foto dan video yang kreatif dan positif.

Hal ini menurutnya agar KIM dapat turut membanjiri internet dengan konten-konten positif. Upaya ini sekaligus bertujuan mengurangi peredaran berita bohong atau hoaks di internet.

BACA JUGA: Cara Kominfo Dukung Gerakan Wisata Sehat di Yogyakarta

Dia juga menekankan agar konten-konten yang diciptakan oleh KIM menonjolkan budaya dan kearifan lokal masing-masing daerah.

“Kita punya budaya masing-masing. Misal ada huruf Bali, ada huruf Jawa, yang merupakan aset budaya nasional dengan karakteristik dan kearifan lokal yang berbeda-beda. Nah dari situ saja kita sudah bisa menciptakan konten yang bervariasi dan menjadi keunggulan. Ini menjadi modal kita untuk bisa eksis dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita punya potensi yang berbeda karena banyaknya kearifan lokal,” tambahnya.

Pada kegiatan Bimtek Seri Kedua di Bali, para Pegiat KIM dibekali dengan materi-materi lanjutan setelah piawai dalam hal pembuatan konten.

Peserta di-upgrade kompetensi dan pemahamannya terkait Keamanan Siber, Strategi Pemasaran Konten Digital dan Pembuatan Website.

Sementara, Tenaga Ahli Menteri Kominfo Donny Budi Utoyo menyampaikan pentingnya peranan KIM untuk turut serta membantu pemerintah dalam memberantas peredaran hoaks.

Dikatakan Donny, apabila KIM menemukan adanya informasi atau berita yang diduga hoaks, agar segera melakukan verifikasi melalui kanal-kanal yang sudah disediakan oleh Kominfo.

“Saya mengajak kawan-kawan (KIM) untuk bersama-sama kenali hoaks. Karena hoaks ini sangat mengganggu stabilitas nasional. Bagaimana kalau kita menerima informasi di WhatsApp yang kita nggak tahu ini hoaks atau bukan, segera kroscek kebenarannya di situs resmi Kominfo dan situs-situs terpercaya lainnya,” seru Donny.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler